Pilkada 2024

Antarpendukung Ricuh saat Paslon Pilkada Kudus Ikuti Debat Terakhir, Begini Respon KPU

Penulis: Saiful MaSum
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana kericuhan pendukung paslon saat berlangsunya debat terakhir Pilkada Kudus, Rabu (13/11/2024) di Majesty Palace Ballroom Hotel Griptha.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Debat terakhir calon bupati dan wakil bupati Kudus pada Pilkada serentak 2024, Rabu (13/11/2024) di Majesty Palace Ballroom Hotel Griptha diwarnai ricuh.

Sejak debat dimulai, pendukung pasangan calon nomor urut 01 dan 02 yang berada di luar ruangan debat sudah terlibat gesekan. 

Puncaknya, pendukung dari dua Paslon terlibat aksi saling dorong dan saling lempar botol plastik air minum menjelang sesi debat berakhir.

Jajaran kepolisian, TNI, dan beberapa organisasi pemuda diterjunkan untuk melerai kericuhan yang terjadi.

Meski terjadi kericuhan antar pendukung Paslon, namun tidak mengganggu jalannya prosesi debat di dalam ruangan. 

Ketua KPU Kudus, Ahmad Amir Faisol angkat bicara terkait terjadinya kericuhan antar pendukung Paslon saat debat berlangsung. 

Ketika prosesi debat berlangsung, pihaknya mendapatkan laporan terjadi kericuhan di luar ruangan debat yang melibatkan pendukung Paslon 01 dan 02.

Meski demikian, Faisol memastikan bahwa debat tetap berjalan lancar dan kondusif berkat antisipasi cepat oleh jajaran kepolisian, TNI dan berbagai kelompok pengamanan yang terlibat membantu jalannya debat.

"Catatan tadi sedikit keributan di luar (ruangan debat, red). Alhamdulillah teman-teman keamanan bisa melerai massa dari dua Paslon," terangnya. 

Lebih lanjut, Faisol tetap bakal melakukan evaluasi pelaksanaan debat pertama dan terakhir untuk kebutuhan internal KPU bersama tim panelis, perumus, dan pihak-pihak terkait.

Evaluasi menyoal catatan-catatan yang terjadi sejak pra, pelaksanaan, hingga pasca debat untuk didiskusikan sebagai bahan evaluasi KPU. 

Dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan hingga pelaksanaan Pilkada serentak 27 November mendatang. 

"Untuk keseluruhan, evaluasi debat pertama dan terakhir aman, kondusif dan terkendali. Ada catatan untuk debat hari ini, ada sedikit keributan di luar ruangan debat, namun bisa diatasi," tegas dia. 

Calon bupati nomor urut 02, Hartopo mengaku tidak mengetahui pasti kronologi terjadinya ricuh antar pendukung Paslon saat debat berlangsung. 

Sebagai calon bupati, Hartopo meminta agar pendukung Paslon 01 dan Paslon 02, serta masyarakat secara umum membantu terwujudnya kondusivitas di Kabupaten Kudus. 

Mengingat Pilkada merupakan pesta demokrasi yang berorientasi pada sebuah kompetisi politik, bukan sebuah permusuhan.  

"Kami harap ke depan siapapun yang diamanahi nanti sebagai pemimpin Kudus, bisa merangkul semua. Ini pesta demokrasi, pesta rakyat, semua dari rakyat untuk rakyat. Mari bersama jaga kondusivitas wilayah di Kabupaten Kudus," pintanya. (sam)