TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus akan memetakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disinyalir rawan konflik maupun rawan bencana.
Pemetaan ini penting untuk menghindari terjadinya konflik maupun mitigasi bencana.
Ketua KPU Kudus Ahmad Amir Faisol mengatakan, pemetaan yang pihaknya lakukan kali ini tidak jauh beda dengan pemetaan TPS rawan pada Pemilu 2024 yang berlangsung pada Februari lalu.
Hanya saja untuk kali ini ada pengurangan titik TPS rawan. Sebab pada Pilkada mendatang jumlah TPS-nya lebih sedikit dibanding dengan Pemilu 2024.
Berkaitan dengan potensi kerawanan konflik, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.
Sementara untuk TPS yang rawan bencana pihaknya akan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kecamatan, sampai pemerintah desa.
“Seperti pada Pemilu kemarin terkait TPS yang rawan konflik kami akan koordinasi dengan aparat penegak hukum misalnya kepolisian, sehingga hasilnya valid,” kata Faisol.
Faisol melanjutkan, untuk jumlah TPS pada Pilkada 2024 di Kabupaten Kudus terdapat 1.160 TPS.
Untuk TPS yang rawan bencana kemungkinan hanya tersebar di beberapa kecamatan saja.
Misalnya di wilayah yang rawan terjadi longsor, kemudian wilayah yang juga terjadi banjir.
“Di wilayah-wilayah yang rawan tersebut nanti akan kami petakan,” kata Faisol.
Adapun rangkaian Pilkada 2024 saat ini sudah berlangsung. Mulai dari pendaftaran, penetapan, sampai pengundian nomor urut sudah berjalan.
Bahkan KPU juga telah menyelenggarakan deklarasi kampanye damai yang dihadiri oleh masing-masing pasangan calon.
Saat ini merupakan tahapan kampanye. Sesi kampanye ini berlangsung mulai 25 September sampai 23 November 2024.
Selama tahapan kampanye nanti diharapkan masing-masing pasangan calon melaksanakan sesuai regulasi agar tercipta Pilkada yang damai. (*)