Berita Cilacap

157 Warga Cilacap Keracunan Massal Diduga karena Nasi Aqiqah, Dinkes Teliti Sampel Makanan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim medis dari Dinkes, PP dan KB Cilacap saat mengumpulkan sampel makanan dan air untuk diperiksa ke Labkesda Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Senin (5/8/2024).

TRIBUNMURIA.COM, CILACAP - Sampel dari bingkisan nasi aqiqah yang diduga menjadi penyebab keracunan massal warga Desa Prapagan, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap saat ini sedang dicek di laboratorium di Semarang.

Dokter Wartoyo Kabid Yankes Dinkes, PP dan KB Kabupaten Cilacap mengatakan, pengecekan sampel dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal tersebut.

Disebutkan dr. Wartoyo bahwa pihaknya sudah mengirimkan sampel bingkisan nasi aqiqah ke laboratorium di Semarang pada Senin (5/8/2024) kemarin.

"Kami sudah mengirimkan sampel makanan ke laboratorium di Semarang, kemarin," katanya kepada Tribunbanyumas.com

Selain mengirimkan sampel makanan dari bingkisan nasi aqiqah, tim Dinkes Kabupaten Cilacap juga telah mengirimkan sampel air yang digunakan warga.

Pasalnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab keracunan massal yang menimpa 157 warga tersebut apakah dari makanan atau tidak.

"Yang kita ambil selain dari sampel makanan, juga dari sampel air minum dan air sumur."

"Setelah itu sampel kami bawa dan kami kirimkan ke Labkesda Provinsi untuk pemeriksaan," tutur dr. Wartoyo.

Menurut dr.Wartoyo, pihaknya memerlukan waktu kurang lebih satu minggu hingga sepuluh hari untuk mengetahui hasil pemeriksaan di laboratorium.

"Untuk mengetahui hasilnya nanti menunggu sekitar 7-10 hari," kata dia.

Diketahui hingga saat ini Selasa (6/8/2024) siang total ada 157 warga yang menjadi korban keracunan massal.

Mereka menjalani perawatan medis di sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Cilacap dan Banyumas.

Di rumah sakit An Ni'mah Wangon ada 36 orang yang dirawat, di RSUD Cilacap 17 orang dan di RSI Fatimah 12 orang.

Kemudian di Puskesmas Jeruklegi I ada 1 orang pasien yang menjalani perawatan, Puskesmas Wangon I 1 orang dan di Klinik Menara Gading 3 orang.

"Untuk saat ini kondisi warga yang keracunan alhamdulillah membaik, ada beberapa juga yang sudah pulang, kemudian adapula yang hanya melakukan observasi," kata dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya ratusan warga Desa Prapagan mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi bingkisan nasi dari acara aqiqah kerabatanya pada Sabtu (3/8/2024).

Mereka mengalami gejala-gejala keracunan seperti pusing, sakit perut, mual, muntah dan diare. (pnk)