Pilkada 2024

Hadapi Pilkada Jepara 2024, PKB Belum Tentukan Sikap dan Arah Dukunngan, Begini Kata Gus Nung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC PKB Jepara, Nuruddin Amin (Gus Nung) didampingi istrinya, Hindun Anisah.

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga kini belum menentukan sikap, berkait dengan Pilkada Jepara 2024.

DPP PKB belum memberikan rekomendasi maupun sekadar surat tugas untuk bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati untuk Pilkada Jepara 2024.

Ketua DPC PKB Jepara, Nuruddin Amin (Gus Nung), mengatakan partai yang identik dengan warga Nahdliyin ini tak ingin terburu-buru dalam menyikapi konstelasi politik jelang Pilkada Jepara 2024.

Baca juga: Pilkada Jepara 2024, Pijar Sebut Kekuatan Gabungan Gus Nung & Hindun Anisah Patut Diperhitungkan

Baca juga: Ihwal Rekomendasi Bacabup Pilkada Jepara 2024 dari PDIP, Begini Kata Andang

Baca juga: Jadug Kembalikan Formulir Bacabup Pilkada Jepara 2024 ke PKS, Sebelumnya Daftar di PPP & PDIP

"Arahnya bagaimana, kita mengacua pada petunjuk pusat (DPP PKB)," katanya, Rabu (31/7/2024).

Menurut Gus Nung, DPP PKB sedang mencermati konstelasi Pilkada 2024 secara menyeluruh, tidak hanya menyangkut Jepara, melainkan dengan daerah lain.

"Yang menentukan DPP, di mana saat ini sedang mengatur kekuatan politik secara nasional. Tidak hanya per kabupaten," kata Gus Nung.

Meskipun begitu, kata Gus Nung, DPC PKB Jepara tetap menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik di daerah.

Menurut dia, konstelasi politik berkait Pilkada Jepara 2024 masih sangat dinamis. 

"Terkadang terjadi barter politik. Ini menjadi sangat dinamis," ucapnya.

Gus Nung menilai bahwa kabar adanya koalisi tujuh partai, Gerindra, Nasdem, PAN, PDIP, Demokrat, PKS, dan Golkar, masih sebatas 'suara' di tingkat Kabupaten Jepara.

"Arah politiknya di kabupaten seperti apa, akan ditentukan di tingkat nasional, berdasarkan kajian dari DPP," pungkasnya.

Buka peluang koalisi dengan PDIP di Pilgub Jateng

Terpisah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuka peluang untuk turut mengusung mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024.

Dengan kata lain, partai yang lahir dari rahim Nahdliyin itu bersiap koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Tak ada maka siang gratis. PKB siap berkoalisi dengan PDIP mengusung Andika Perkasa di Pilgub Jateng 2024, dengan syarat calon wakil gubernurnya adalah KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Jazilul Fawaid.

"Kalau ada partai lain dukung kan bisa dikompromikan di situ, termasuk Pak Andika, termasuk dengan PDIP, termasuk dengan Pak Luthfi, termasuk dengan siapapun," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Pria yang akrab disapa Gus Jazil itu mengungkapkan, Gus Yusuf kini intens berkomunikasi dengan jajaran partai politik di Jateng untuk menghadapi Pilkada 2024.

Pasalnya, hingga saat ini, sosok yang sudah dideklarasikan maju hanya Gus Yusuf dari PKB.

"Nah, ini beliau masih merangkai-rangkai dengan siapa koalisinya, siapakah orang wakilnya? karena di Jateng, peta koalisinya belum jelas juga."

"Calonnya juga belum jelas. Saya pikir yang deklarasi pertama, Gus Yusuf," katanya.

"Tapi, kalau ditanya PKB mendukung siapa di Jawa Tengah, saya jawab tegas, kami mendorong Gus Yusuf untuk maju Gubernur Jawa Tengah," pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan memprioritaskan mengusung kader internal pada Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024. 

Hal itu disampaikan Hasto menjawab wartawan seusai mengisi pengarahan Pelatihan Pemenangan Pilkada Serentak 2024 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024). 

Meski begitu, Hasto tak hanya menyebut spesifik Jateng, dia juga menyatakan PDIP akan memprioritaskan kader internal untuk Pilkada Bali dan sejumlah daerah lain yang menjadi basis suara partau berlambang banteng moncong putih itu.A

“Ya PDIP Jateng, Bali, yang daerah-daerah basis, partai akan mendorong kader internal partai,” kata Hasto. 

Hasto pun menegaskan, bahwa mengusung kader internal dalam kontestasi Pilkada serentak merupakan bagian dari marwah partai dan kaderisasi yang otentik terjadi di tubuh PDIP. 

“Karena itu bagian dari pride dan juga bagaimana proses kaderisasi dan percaya terhadap kader partai sendiri,” kata Hasto.

Saat ditanya mengenai peluang mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa apakah bakal diusung di Pilkada Jateng, Hasto menyatakan bahwa elektabilitas Andika Perkasa cukup tinggi, meskipun belum bergerak di lapangan.

“Lho, Pak Andika belum bergerak, elektoralnya udah masuk ke 5 besar di Jateng,” ujarnya.

Namun demikian, Hasto menegaskan bahwa keputusan final mengenai pencalonan Andika Perkasa masih harus menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

“Tapi, nanti Ibu Mega yang akan memutuskan karena ada yang mengusulkan Pak Andika juga untuk di Jakarta,” jelas Hasto. (*)