Torehan prestasi promosi ke Liga 2 oleh Persiku Kudus layak untuk diapresiasi. Pasalnya, kata Denny, tim ini cukup terseok-seok di awal laga Liga 3.
Mulai dari tidak ada anggaran sampai tidak bisa berbuat banyak dalam memilih pemain.
“Proses dari awal kondisinya semua tahu bagaimana caranya bisa prestasi. Anak-anak ini mau bekerja walaupun kondisinya minim."
"Tantangan dari awal bilang saya ingin perbaiki nama baik saya waktu saya jadi asisten sebelum jadi pelatih. Kedua jadi pelajaran dan tantangan saya."
"Tidak ada anggaran pemain tidak bisa memilih ternyata bisa berprestasi,” kata Rumba.
Lolosnya Persiku Kudus ke Liga 2 semacam menjadi oase bagi para penggemarnya di Kota Kretek.
Sejumlah nama yang masuk ke dalam jajaran pengurus tim juga komitmen untuk membawa tim ini serius dalam menjalani kompetisi Liga 2.
Penasihat Persiku Kudus Mawahib mengatakan, akan turut serta melakukan pembenahan tim dalam mengarungi Liga 2.
Pengalaman selama menjalani Liga 3 Nasional sampai akhirnya lolos menjadi pelajaran berharga.
“Tentu akan kami konsultasikan dengan pihak yang memiliki kompetensi. Misalnya dengan pelatih supaya Liga 2 bisa maksimal,” kata Mawahib.
Pj Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengatakan, torehan prestasi dari Persiku Kudus merupakan buah dari keseriusan manajemen, tim, dan dukungan dari sejumlah pihak termasuk dari para suporter.
Harapannya di Liga 2 Persiku tidak sekadar berpartisipasi, tetapi dengan segenap kemampuan Persiku Kudus bisa tampil maksimal dengan dukungan publik Kabupaten Kudus.
Kemudian untuk kelayakan stadion, Hasan telah berkomunikasi dengan KONI maupun Askab PSSI Kudus.
Dengan adanya sisa waktu yang cukup mepet, pihaknya akan melakukan perbaikan stadion.
“Karena untuk perbaikan rumput itu waktunya juga tidak sebentar,” kata Hasan. (*)