Berita Nasional

Anggota Densus 88 Kuntit Febrie Ardiansyah Jalankan Misi "Sikat Jampidsus"? Begini Kata Pengamat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi personel Densus 88 Mabes Polri.

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA – Narasi operasi "Sikat Jampidsus" beredar di media sosial (medsos) setelah anggota Densus 88 yang sedang menguntit Jampidsus Febrie Ardiansyah tertangkap basah oleh Polisi Militer (PM).

Diduga terdapat dua orang anggota Densus 88 yang terus membuntuti jampidsus Kejagung Febria Ardiansyah, saat yang bersangkutan sedang makan malam di rumah makan Perancis, kawasan 

Baru-baru ini publik digegerkan dengan adanya narasi di media sosial bahwa anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menguntit Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.

Baca juga: Jampidsus Diduga Dibuntuti 2 Anggota Densus 88 saat Makan Malam, Terkait Korupsi Timah Rp271 T?

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto meminta Polri, khususnya petinggi Densus 88 AT Polri memberikan penjelasan soal hal itu.

"Densus 88 tentu bergerak bukan atas inisiatif masing-masing personel."

"Ada yang memerintahkan. Siapa dan apa motifnya tentu bisa dijelaskan oleh Kadensus 88," kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat (25/5/2024). 

Menurut Bambang, klarifikasi diperlukan guna mencegah berbagai macam spekulasi liar di masyarakat.

"Apakah benar mereka adalah timnya, atau hanya digerakkan oleh oknum saja?"

"Oknumnya siapa tentu juga bisa dijelaskan agar tak memunculkan pretensi berbagai macam di Masyarakat," ucap Bambang.

Terpisah, pihak Polri sendiri hingga kini masih belum memberikan keterangan resmi soal hal dan kejadian tersebut.

Hingga berita ini ditulis, Kompas.com telah menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono, hingga Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho.

Namun tak kunjung mendapat respons dari para pejabat tinggi di Polri tersebut.

Begitu pula dengan Jampidsus Kejagung Febrie Ardiansyah, belum merespons ihwal munculnya narasi di media sosial ini.

Sedangkan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengaku belum mendapat informasi soal hal ini. 

"Saya belum dapat informasi itu," ucap Ketut saat dikonfirmasi, Jumat (25/5/2024) kemarin.

Dikutip dari Kompas.id, Jampidsus Kejagung Febrie Ardiansyah diduga dibuntuti oleh anggota Densus 88 di sebuah restoran Perancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024).

Disebutkan, anggota Densus 88 yang membuntuti Febrie berjumlah dua orang.

Aksi anggota Densus 88 tersebut diketahui oleh Polisi Militer (PM) yang telah ditugaskan mengawal Febrie semenjak Kejagung mengusut kasus korupsi timah senilai Rp271 triliun.

Sosok purnawirawan jenderal bintang 4

Sebelumnya, dilansir Bangka Pos, ada sosok jenderal bintang 4 yang telah pensiun pada pusaran kasus korupsi timah di Bangka Belitung yang merugikan keuangan negara Rp271 triliun.

Publik pun masih penasaran siapa sosok Jenderal Bintang 4 yang disebut terlibat dalam pusaran kasus korupsi timah di Bangka Belitung.

Dugaan keterlibatan jenderal tersebut diungkap oleh Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus.

Sejauh ini Iskandar Sitorus tak menjelaskan secara detail sosok bintang 4 itu.

Dia hanya mengatakan, bintang 4 itu pensiunan aparat berseragam.

Peran sosok jenderal pensiunan itu diduga sebagai beking praktik hitam tambang timah di Bangka Belitung yang merugikan lingkungan senilai Rp271 triliun.

Dia melanjutkan, pensiunan bintang 4 itu berinisial B dan seorang laki-laki.

Modus B yakni mengakomodir praktik hitam tambang timah melalui mantan anak buahnya.

Bahkan B ini mengorganisir sampai terjadinya pembelian smelter.

Orang yang membeli smelter ini, seolah-olah dibuat benar-benar kaya.

Padahal orang yang beli smelter itu tidak benar-benar kaya dan oleh Iskandar Sitorus hal ini disebut unik. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polri Diminta Jelaskan soal Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus