Tumpukan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) di Pasar Bitingan membuat pedagang dan pengunjung pasar di Kudus itu tak nyaman.
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Bau tak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di Pasar Bitingan Kabupaten Kudus dikeluhkan pedagang dan pembeli dalam beberapa hari terakhir.
Hal tersebut lantaran sampah dari sisa sayuran, buah-buahan, hingga sisa makanan di Pasar Bitingan tidak pernah habis diangkut ke TPA.
Sehingga setiap harinya masih tersisa sampah yang membusuk di gedung pasar bagian belakang.
Lokasi TPS di Pasar Bitingan juga menjadi akses armada pedagang dan pembeli.
Beberapa pedagang buah, sayuran, jajanan, hingga pedagang kebutuhan pokok sehari-hari terlihat aktif membuka lapak di bangunan pasar bagian belakang.
Sehingga bau tak sedap yang dihasilkan dari tumpukan sampah membusuk menimbulkan ketidaknyaman pedagang dan pembeli.
Seperti yang dirasakan Sumiati ketika hendak membeli buah di lapak buah bagian belakang.
Dia mengatakan, kondisi bau tak sedap biasanya tidak separah kali ini. Biasanya sampah habis dibawa ke TPA setiap harinya. Namun, sejak Lebaran lalu sampah yang ada di TPS Pasar Bitingan selalu sisa.
Jika hari tersebut turun hujan, sisa sampah semakin cepat membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap.
"Iya akhir-akhir ini baunya (sampah) menyengat. Biasanya memang bau, tapi gak separah ini, pada busuk sampahnya gak diangkut semua. Enggak tahu kenapa," terangnya, Kamis (25/4/2024).
Mendapat keluhan dari beberapa masyarakat, anggota Komisi B DPRD Kudus Sayid Yunanta mengecek langsung TPS di Pasar Bitingan.
Dia menyatakan, terdapat beberapa persoalan yang terjadi pada skema pembuangan sampah dari TPS Pasar Bitingan ke TPA Tanjungrejo.
Pertama, bau tak sedap yang dikeluhkan masyarakat diakibatkan karena alat berat di TPA Tanjungrejo rusak.
Operasional di TPA Tanjungrejo pun tidak maksimal, sehingga sampah yang dibuang ke TPA dari masing-masing TPS tidak terangkut semua.