Pilkada 2024

Tawarkan Kelanjutan Program, Bagaimana Peluang Eks Bupati Hartopo pada Pilkada Kudus 2024?

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks Bupati Kudus, Hartopo, menawarkan kelanjutan program yang telah dijalankannya selama memimpin, bila kembali maju pada Pilkada Kudus 2024.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Mantan Bupati Kudus HM Hartopo masih belum ada rencana untuk maju sebagai Calon Bupati Kudus pada Pilkada 2024.

Meski demikian, dia mengaku sudah ada beberapa partai politik yang menawarinya untuk kembali menjadi calon bupati.

Namun, Hartopo tak menyebut secara gamblang partai politik (parpol) mana saja yang telah menawarinya 'tiket' maju pada pemilihan bupati (Pilbup) Kudus 2024.

Baca juga: Perolehan Kursi DPRD Berkurang Drastis, Golkar Kian Memanas Jelang Pilkada Kudus 2024

Baca juga: Kantongi Restu Ibu, Samani Mantap Maju Bertarung pada Pilkada Kudus 2024: Siap Mundur dari PNS

Baca juga: Soal Pilkada Kudus 2024, Ketua DPRD Masan: Saya Tidak Boleh Berkeinginan, tapi . . .

“Alasannya untuk sementara memang saya sudah pernah jadi bupati, jadi saya rasakan sebetulnya ingin istirahat dulu dari kancah politik,” kata Hartopo.

Selain itu, Hartopo juga masih belum mendapatkan restu secara penuh dari anggota keluarganya.

Terutama dari anak pertama dan anak keduanya. Sedangkan sang istri menyerahkan keputusan seluruhnya pada Hartopo.

“Terutama anak saya yang nomor satu dan dua dari kemarin ngomong jangan nyalon lagi."

"Jadi kami sendiri perlu komunikasi lagi nanti endingnya bagaimana. Kalau dari ibu (istri) terserah saya, saya maju monggo tidak ya monggo,” kata Hartopo.

Meski demikian, Hartopo mengaku kalau sampai saat ini sudah ada beberapa partai politik yang membangun komunikasi dengannya perihal Pilkada 2024.

Ada yang cukup serius menawarkan agar Hartopo kembali maju, ada juga yang sekadar penjajakan. Hanya saja Hartopo tidak mau mengungkap partai mana saja yang sudah mengajak komunikasi kepadanya.

Diketahui Hartopo berakhir masa jabatannya sebagai Bupati Kudus 23 September 2023.

Setelah itu jabatan bupati digantikan oleh penjabat atau Pj.

Setelah purna masa jabatannya, kata Hartopo, dia disibukkan dengan usaha yang telah dirintis sejak sebelum menjadi bupati.

“Selama ini yang kami lakukan dari dulu memang hidup saya bergelut dengan bisnis, saat berpolitik memang bisnis agak kacau karena tidak tercover secara maksimal dalam manajemen."

"Saya tidak bisa ikut campur langsung. Saat saya purna saya berusaha untuk kembali mengoptimalkan,” kata Hartopo.

Selanjutnya kalau memang dia benar-benar maju menjadi Calon Bupati Kudus pada Pilkada 2024, Hartopo menawarkan program-program yang telah berjalan selama dia memimpin akan kembali ditawarkan.

Tentu dengan perbaikan di beberapa lini. Pasalnya saat dia memimpin memang ada hambatan dengan adanya pandemi Covid-19.

Dengan begitu alokasi anggaran juga tidak bisa maksimal karena ada refocusing atau pemusatan anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Kalau saya sendiri untuk program yang akan datang bisa dilanjutkan yang kurang maksimal bisa dievaluasi lagi sehingga bisa dimaksimalkan,” kata Hartopo.

Peluang PDIP usung Masan

Sebelumnya, mesin partai politik di Kabupaten Kudus kembali memanas menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. 

Sejumlah nama dari partai pemenang Pilpres mulai bermunculan sebagai kandidat bakal calon bupati. 

Di antaranya datang dari Partai Gerindra dan Golkar dengan kader terbaik masing-masing.

Pergerakan sunyi justru dilakukan PDI Perjuangan Kudus menuju pelaksanaan Pilkada pada November mendatang.

PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai politik di Kota Kretek yang bisa mengusung bakal calon bupati sendiri tahun ini. 

Hasil Pileg Februari lalu, jumlah kursi DPRD yang diperoleh PDI Perjuangan diproyeksikan bertambah dari 8 kursi menjadi 9 kursi.

Sehingga PDI Perjuangan menjadi partai politik pemenang dalam kontestasi Pileg 2024 di Kabupaten Kudus. 

Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus, Masan mengatakan, ada beberapa kader potensial yang sudah disiapkan.

Datang dari kalangan kader partai maupun non partai untuk maju Pilkada mewakili PDI Perjuangan. 

Namun, siapa kader yang nantinya bisa maju sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati tergantung pada rekomendasi Ketua Umum PDI Perjuangan.

Sehingga sampai saat ini belum bisa dipastikan siapa kader terbaik yang diproyeksikan tempur pada Pilkada Kudus.

"PDI Perjuangan satu-satunya partai di Kudus yang sudah bisa mengusung Calon Bupati Kudus tanpa harus berkoalisi."

"Soal siapa yang maju menunggu rekomendasi dari ketua umum," terangnya, Kamis (28/3/2024).

Saat ditanya soal peluang maju Pilkada, Masan menegaskan bahwa saat ini tidak boleh memiliki keinginan maju sebagai bakal calon bupati.

Namun, dia siap terjun kembali dalam kontestasi Pilkada jika mendapatkan perintah atau amanah dari partai. 

"Kader potensial dari PDI Perjuangan atau luar partai banyak."

"Tinggal menunggu perintah DPP dan ketua umum tentang penjaringan kader dan lainnya, tentunya sesuai dengan mekanisme partai yang ada."

"Jika diberikan amanah tugas partai, namanya amanah harus siap," ujarnya. 

Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan, Masan menegaskan, berbagai persiapan menuju Pilkada sudah mulai jalan.

Hanya saja, komunikasi dengan partai politik lainnya belum dijalin lebih intens, mengingat waktu menuju Pilkada masih cukup lama. 

Meski demikian, PDI Perjuangan sebagai pemenang Pileg di Kudus harus mengusung kader terbaiknya dalam pesta demokrasi Pilkada. (*)