Berita Semarang

Keren dan Mencerdaskan! Ngabuburit Sembari Baca Buku di Microlibrary Warak Kayu Semarang

Penulis: Budi Susanto
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengunjung tengah menghabiskan waktu dengan membaca buku di perpustakaan berdesain unik Microlibrary Warak Kayu Semarang, Sabtu (23/3/2024).

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sejumlah anak muda di Kota Semarang menunggu waktu berbuka puasa sembari membaca buku.

Bagi mereka, ini sangat mengasyikkan. Ngabuburit sembari menambah 'nutrisi otak' dan pengetahuan.

Terlebih lokasi membaca buku itu berdesain unik, sejuk dan sangat Instagramable. 

Tempat ngabuburit keren itu ada Microlibrary Warak Kayu, Kota Semarang.

Keunikan Microlibrary Warak Kayu pun jadi magnet tersendiri bagi kaum milenial untuk didatangi sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Microlibrary Warak Kayu sendiri bukan sekedar perpustakaan biasa, tempat tersebut merupakan destinasi wisata yang ramah lingkungan dan memberikan pengalaman edukasi yang tak terlupakan bagi pengunjungnya.

Microlibrary Warak Kayu juga menjadi perpustakaan ramah lingkungan pertama di Kota Semarang.

Perpustakaan estetik yang dipadati anak muda menunggu waktu berbuka itu terletak Jalan Dr Soetomo, Barusari Semarang Selatan. 

Sembari menunggu jam berbuka, pengunjung dapat menambah wawasan melalui membaca, sambil menikmati desain bangunan yang unik dan menarik.

Adapun material kayu yang digunakan dalam pembangunan Microlibrary Warak Kayu telah bersertifikasi Forest Stewardship Council (FSC), yang memenuhi prinsip-prinsip hutan berkelanjutan.

Bangunan nyentrik perpustakaan tersebut terinspirasi dari rumah panggung tradisional, arsitektur Microlibrary Warak Kayu menonjolkan keaslian dan keindahan material kayu yang digunakan.

Desain fasad bangunan Microlibrary Warak Kayu dipengaruhi oleh pola wajik yang menyerupai sisik hewan mitologi ikonik Kota Semarang, Warak Ngendog. 

Hal ini memberikan sentuhan budaya lokal yang kental pada destinasi wisata ini.

Selain desain bangunan yang unik, keanekaragaman koleksi buku di Microlibrary Warak Kayu juga jadi magnet para pengunjung mengisi waktu menunggu berbuka.

Tak hanya buku ilmiah hingga fiksi, perpustakaan ramah lingkungan pertama di Kota Semarang tersebut juga memiliki koleksi buku langka.

Mutiara Zahra Amelia (20) misalnya, pelajaran asal Kota Semarang tersebut sering kali mendatangi Microlibrary Warak Kayu bersama rekan-rekannya.

Zahra yang gemar membaca itu merasa nyaman mengisi waktu menunggu waktu berbuka di Microlibrary Warak Kayu.

"Saya tahu tempat ini akhir 2022 di media sosial, karena penasaran saya datang ke Microlibrary Warak Kayu."

"Sampai sekarang saya masih sering mengisi waktu di sini untuk membaca buku atau mengerjakan tugas," ucapnya, Sabtu (23/3/2024).

Ia menuturkan, bangunan Microlibrary Warak Kayu memang unik dan satu-satunya di Kota Semarang. 

Selain itu suasana di perpustakaan berdesain unik tersebut juga nyaman untuk membaca buku.

"Unik dan nyaman, bisa santai dan fokus kalau baca buku di sini. Belum lagi keunikan desainnya yang sangat Instagramable jadi semakin betah berlama-lama di sini sembari menunggu waktu berbuka," paparnya.

Terpisah, Ariella Novianty satu di antara pustakawan Microlibrary Warak Kayu, menjelaskan perpustakaan memang didesain unik untuk meningkatkan literasi baca masyarakat di kota kota besar seperti Kota Semarang.

Ia berujar di lantai dua ada beberapa titik yang didesain menarik, pasalnya dipasang jaring untuk anak-anak hingga tata ruang yang estetik.

"Hal itu untuk menarik anak-anak naik ke lantai dua, jadi kalau ke Microlibrary Warak Kayu anak-anak akan naik dan pastinya membaca buku," ujarnya beberapa waktu lalu. (*)