TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Puluhan warga yang terdiri dari petugas BPBD, BBSW Pemali Juana, Dinas PKPLH, PUPR, Pemerintah Desa Ngembalrejo, relawan dan masyarakat turun langsung melakukan aksi bersih-bersih Sungai Dawe, Rabu (6/12/2023).

Mereka membersihkan sampah yang menumpuk di tiang jembatan sungai di wilayah Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. 

Di antaranya sampah bambu, kayu, plastik, kardus, dan beberapa jenis sampah lainnya hasil kiriman dari Kudus bagian atas. 

Kepala Desa Ngembalrejo, Muhammad Zakaria mengatakan, kegiatan bersih-bersih sampah ini sudah dilakukan rutin dalam momen-momen tertentu. Utamanya ketika menjelang musim penghujan.

Pihaknya menyayangkan karena kebiasaan masyarakat Kudus bagian atas yang belum teredukasi terkait membuang sampah di tempat yang benar.

Sehingga masih banyak kiriman sampah datang dari masyarakat Kudus atas melalui aliran Sungai Dawe.

Kiriman sampah tersebut, lanjut dia, tersangkut di tiang-tiang jembatan.

Jika dibiarkan, menghambat aliran sungai dan berpotensi mengakibatkan bencana banjir. 

"Kegiatan ini sebenarnya sudah rutin dilakukan tiap tahun karena memang banyak warga di atas buang sampah di Sungai Dawe."

"Karena jembatan Sungai Dawe ini ada tiangnya, maka sampah nyumpel (tersangkut). Dikhawatirkan kalau ada hujan lebat otomatis warga bisa kebanjiran," terangnya. 

Menurut Zakaria, tumpukan sampah yang menggunung di bawah jembatan diperkirakan baru bisa dibersihkan dalam kurun waktu dua sampai tiga hari.

Pihaknya sudah mengusulkan kepada pihak terkait agar tiang-tinag jembatan di aliran Sungai Dawe bisa dihilangkan. 

Namun, usulan tersebut belum bisa direalisasikan, sehingga perlu peran serta semua lapisan masyarakat untuk melakukan antisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi banjir. 

"Kami sudah edukasi warga Ngembalrejo agar tidak buang sampah di sungai."

"Yang perlu dicermati adalah kiriman sampah dari daerah lain, kami hanya dapat kirimannya saja."

"Kalau dibiarkan bisa mengakibatkan banjir," tegasnya. (sam)