Ada pula kesepakatan bahwa retribusi galian c akan digunakan untuk pembangunan Desa Lahar.
Kepala Desa Lahar, Saru, membenarkan bahwa memang telah ada kesepakatan untuk menutup tambang secara permanen.
"Tambang dihentikan, tapi untuk sementara akses masih dibuka untuk proses reklamasi. Reklamasi tetap berjalan karena membutuhkan waktu. Sudah disepakati waktunya dua bulan," jelas dia.
Baca juga: Warga Klumpit Kudus Resah, Galian C yang Pernah Telan Korban Jiwa Beroperasi Lagi
Saru mengatakan, pihaknya sudah bersepakat dengan pemilik usaha tambang agar selama reklamasi berjalan, tidak ada material yang dibawa keluar dari lokasi.
Jika masyarakat khawatir ada aktivitas penambangan secara sembunyi-sembunyi saat proses reklamasi berlangsung, dia mempersilakan masyarakat menghentikan kendaraan yang membawa material keluar.
"Yang jelas, ada reklamasi yang harus diselesaikan. Selanjutnya, setelah Pemdes Lahar dan Sumbermulyo sepakat, langsung tambang ditutup total," tandas dia.
Terkait retribusi usaha tambang, Saru mengatakan akan membahasnya bersama korlap warga, kemudian akan dibuatkan rekening khusus yang peruntukannya bagi kepentingan masyarakat desa.
Terkait penutupan tambang ini, Saru meminta masyarakat Lahar tidak gegabah melakukan tindakan yang bisa merugikan diri sendiri.
Untuk diketahui, tambang galian c yang berlokasi di Desa Lahar dan Sumbermulyo sudah beroperasi sejak 2018.
Menurut warga, tambang tersebut berizin. Hanya saja, bagi warga, operasionalnya sudah keluar dari batas kewenangan izin yang diberikan. (mzk)