TRIBUNMURIA.COM, REMBANG – 38 calon jemaah umrah yang rencananya diberangkatkan oleh Mabari Tour and Travel -yang beralamat di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Rembang- akhirnya pulang ke rumah masing-masing, setelah terlantar di Yogyakarta International Airport (YIA).
Video 38 calon jemaah umrah yang terlantar di Bandara Internasional Yogyakarta tersebut, sempat viral di media sosial (medsos).
Ke-38 calon jemaah umrah yang gagal berangkat ke Tanah Suci tersebut 36 di antaranya berasal dari Rembang, sementara dua orang sisanya dari Magelang.
Baca juga: Kronologi Calon Jemaah Umrah Rembang Terlantar di YIA, Dipingpong dari Surabaya hingga Yogyakarta
Baca juga: Calon Jemaah Umrah Asal Rembang Terlantar di Bandara Internasional Yogyakarta, Tiketnya Belum Ada
Setelah terlantar di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) pada Jumat (17/3/2023) lalu, calon jemaah umrah tersebut sempat menginap di sebuah hotel di Kulonprogo, DIY.
“Mereka sudah pulang ke Rembang dengan dua kendaraan yang disiapkan koordinator rombongan,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti, sebagaimana dikutip Kompas.com, Minggu (19/3/2023).
Jemaah pulang setelah ada kesepakatan tertulis hasil mediasi.
Mediasi tersebut dihadiri perwakilan Kantor Kemenag Kulon Progo, perwakilan Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, perwakilan agen travel PT Amanah Berkah Mandiri, Polsek Temon, serta koordinator calon jemaah umrah.
Dalam kesepakatan hasil mediasi, agen travel PT Amanah Berkah Mandiri dan koordinator rombongan siap bertanggung jawab atas kasus gagal berangkat ini.
Koordinator rombongan bersedia menanggung sebagian kerugian jemaah dan menjadwalkan ulang keberangkatan umrah mereka.
Adapun agen travel bersedia memberi kompensasi berupa visa umrah dan hotel selama di Mekah dan Madinah.
Keberangkatan ibadah umrah disepakati mundur hingga 12 April 2023 atau 21 Ramadan 1444 H, dengan syarat calon jemaah melunasi ongkos tiket sebelum 12 April 2023.
Sebagaimana diberitakan TribunMuria.com sebelumnya, kasus ini mulai mencuat setelah beredar video viral di media sosial.
Di antaranya yang diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover pada Jumat (17/3/2023).
Video tersebut menampilkan sejumlah orang di pelataran YIA, tepatnya depan pintu keberangkatan B-C.
Mereka membawa koper dan tas selempang berwarna biru bertuliskan Mabari Tour & Travel Rembang.
Dalam keterangan tertulis Mabari Tour & Travel Rembang pada media, mereka mengaku juga jadi korban penipuan oleh oknum yang jadi perantara biro travel besar di Yogyakarta.
Mabari merupakan agen penjualan tiket lokal, bukan biro perjalanan umrah.
Mabari Travel memberangkatkan jemaah umrah dengan perantara perusahaan biro travel besar, yakni PT Amanah Berkah Mandiri yang berada di Yogyakarta.
Mekanismenya, biaya dari calon jemaah umrah yang dikumpulkan Mabari Travel disalurkan pada oknum yang menjadi perantara dengan PT ABM.
Usut punya usut, ternyata oknum tersebut belum melunasi ongkos umrah ke PT ABM, sehingga calon jemaah umrah terbengkalai.
Dilansir dari Kompas.com, oknum tersebut berinisial KW (51), asal Bantul. KW tidak membayar lunas ongkos dari jemaah pada PT ABM. Akhirnya KW dilaporkan ke polisi atas kasus penggelapan dan penipuan.
Hal itu dibenarkan Kasi Humas Polres Kulon Progo Iptu Triatmi Noviartuti.
“Terkait penggelapan dan penipuan yang dilakukan KW, sudah dilakukan langkah hukum,” kata dia.
Saat ini KW telah ditahan di Rutan Polres Kulon Progo.
Untuk diketahui, TribunMuria.com telah mencoba menghubungi pihak Mabari Tour & Travel Rembang via telepon seluler untuk meminta keterangan. Namun, hingga berita ini tayang, pihak Mabari belum memberikan tanggapan.
TribunMuria.com juga telah menghubungi Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Rembang, Zuhri. Namun, pesan WhatsApp dari TribunMuria.com hanya dibuka (centang biru) tanpa dibalas. Yang bersangkutan juga tidak mengangkat telepon.
Kronologi calon jemaah umrah Rembang gagal berangkat
Sebelumnya diberitakan, sejumlah calon jemaah umrah asal Kabupaten Rembang dan sebagian dari Magelang, terlantar di Bandara Internasional Yogyakarata atau Yogyakarta International Airport (YIA), Jumat (17/3/2023).
Sebelum terlantar di Bandara Internasional Yogyakarta, sejumlah calon jemaah umrah asal Rembang ini sempat dipingpong oleh biro travel, mulai dari Bandara Juanda Surabaya, lalu ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta, hingga akhirnya di YIA.
Video para calon jemaah umrah asal Rembang terlantar di Yogyakarta International Airport (YIA) ini viral di media sosial (medsos), di antaranya diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover.
Berikut kronologi sejumlah calon jemaah umrah asal Rembang dan Magelang terlantar di Bandara Internasional Yogyakarta Yogyakarta International Airport (YIA).
Sebuah video memperlihatkan calon jemaah umrah dari Rembang, Jawa Tengah (Jateng) terlantar di Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo, Jumat (17/3/2023).
Video itu diambil oleh Indah Swastika kemudian diunggah melalui akun @merapi_uncover sekitar pukul 17:44 WIB dan telah dilihat sebanyak 151 ribu tayangan hingga pukul 21.31 WIB.
Sementara, hingga Minggu (19/3/2023) dini hari, tayangan tersebut telah mendapat 6.555 like.
Dipingpong dari Surabaya ke Yogyakarta
Salah satu calon jemaah umrah, Ulfatul Khasanah menceritakan, awalnya calon jemaah umrah akan diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi pada Selasa (14/3/2023) dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
Kemudian Mabari Tour and Travel, agen travel umrah asal Rembang memundurkan jadwal keberangkatan umrah menjadi Sabtu (18/3/2023).
Tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, pihak agen travel umrah merevisi jadwal keberangkatan menjadi Jumat (17/3/2023) di Bandara Adisutjipto, Kabupaten Sleman.
Padahal, calon jemaah haji sudah ditempatkan di Asrama Haji di Surabaya, Jawa Timur.
"Dari biro bilang kalau gak jadi berangkat hari Sabtu di Surabaya tapi Yogyakarta."
"Terus dari Yogyakarta nanti transit ke Kuala Lumpur baru ke Jeddah dengan menggunakan Air Asia," katanya saat ditemui awak media di Hotel Primitif, Kulon Progo.
Warga Kragan, Rembang itu melanjutkan, pada Kamis (16/3/2023) malam, calon jemah umrah bersama biro perjalanan berangkat dari Asrama Haji, Surabaya menuju Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Sesampainya di sana, calon jemaah umrah memperoleh informasi dari petugas di bandara bahwa Adisutjipto sudah tidak melayani penerbangan internasional.
Kemudian calon jemaah haji dibawa oleh agen travel umrah ke Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo.
Namun sesampainya di YIA, nama-nama calon jemaah haji tidak terdaftar di Maskapai Air Asia rute YIA-Kuala Lumpur ketika petugas bandara melakukan pengecekan.
Artinya, mereka belum dibelikan tiket oleh agen traval haji dan umrah yang akan memberangkatkan para calon jemaah umrah.
Atas kejadian tersebut, calon jemaah umrah mendesak agen travel umrah untuk mengembalikan uang yang telah dibayarkan.
Rata-rata, biaya untuk perjalanan umrah yang dibayarkan sebesar Rp30 juta bagi calon jemaah dari Rembang.
Sementara dari Magelang sekitar Rp29,4 juta.
"Keinginan jemaah, uang pembayaran umrah dikembalikan."
"Kita tidak usah pergi umrah meski sudah menanggung malu," ucap Ulfatul dengan geram.
Senada, calon jemaah umrah lainnya, Tasiri meminta kejelasan pada agen travel umrah karena sudah membayar lunas biaya umrah tersebut.
"Kita tadi nunggu lama banget. Enggak ada kejelasan dari mereka (agen travel umrah)."
"Katanya mau ke sini bawa tiket, paspor sama visa tapi gak ada."
"Padahal kami sudah membayarkan lunas," ucap Tasiri.
Sementara, pegawai dari agen travel umrah saat ditemui awak media enggan memberikan klarifikasi. (mzk)