Pemilu 2024

Cak Imin Bertemu Airlangga, Peluang Koalisi Indonesia Raya-KIB Melebur: Serahkan pada Takdir Tuhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Kawasan Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023).

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dimungkinkan melebur menjadi satu koalisi besar partai politik (parpol) untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.

Peluang meleburnya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan KIB mencuat setelah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bertemu dengan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Muhaimin mewakili koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, sementara Airlangga bisa disebut representasi dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu bakal Makin Gemuk, Ketua PPP: 95 Persen, Ada Partai Baru Gabung KIB

Baca juga: PKB Siap Bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu, Gus Muhaimin: Asalkan Capresnya Saya

Baca juga: Pesan Rahasia Megawati dalam Pertemuan Prabowo - Puan, Pengamat: Ancam Posisi PKB dan Muhaimin

Baca juga: Parpol Lain Merapat ke Koalisi Gerindra-PKB? Pengamat: Gimik untuk Bangun Kesan yang Diminati

Terkiat kemungkinan meleburnya dua koalisi parpol ini, Muhaimin --yang karib disapa Cak Imin--mengungkapkan bahwa partainya menyerahkan pada takdir Tuhan terkait koalisi pasti untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hal itu disampaikannya usai mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2023) pagi.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak sama-sama membuka kemungkinan terjadinya peleburan antara koalisi di Golkar, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi PKB-Gerindra.

"Tugas kita ini kan berusaha merajut. Pak Airlangga melalui KIB. Saya merajut melalui Kebangkitan Indonesia Raya."

"Rajutan-rajutan ini sebagai usaha, soal takdir kan di tangan Tuhan, jadi enggak tahu," kata Muhaimin dalam konferensi pers pertemuan, Jumat.

Pria yang karib disapa Cak Imin itu menegaskan, partainya sudah melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra sebelum bertemu Airlangga beserta Golkar.

Ia mengatakan, tidak ada larangan dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto maupun Gerindra terkait pertemuannya dengan Golkar.

"Pak Prabowo tahu persis bahkan memberi dukungan untuk berkomunikasi dengan semua partai khususnya kepada Golkar."

"Saya juga sampaikan ke Pak Prabowo jauh hari beberapa Minggu yang lalu. Reaksinya oke," ujar Cak Imin.

Wakil Ketua DPR ini menambahkan, peluang dua koalisi partai politik itu melebur justru sangat mungkin.

Bahkan, Muhaimin menyambut baik jika peleburan itu benar-benar terjadi.

"Oh sangat bagus, semakin banyak barisan koalisi semakin efektif proses pemilu, proses pemilu semakin baik," katanya.

"Kan yang paling penting adalah menyamakan visi, target dan tujuan, itu yang paling penting," ujar Muhaimin melanjutkan.

Oleh karena itu, Muhaimin berharap semua partai politik menyatukan visi, tujuan, dan target untuk Pemilu 2024.

Bukan tanpa sebab, menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar semua partai betul-betul siap dan tidak mendadak dalam mengambil langkah-langkah strategis ke depan.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Airlangga Hartarto membuka peluang pembentukan koalisi besar untuk menghadapi Pemilu 2024.

Menurut Airlangga, Golkar dan PKB saling mengajak koalisinya masing-masing untuk menjajaki kerja sama.

“Dua-duanya mengajak, jadi kalau dua-duanya bergabung lebih kuat, lebih baik,” kata Airlangga.

Ia mengatakan, saat ini penjajakan kerja sama politik antar partai politik (parpol) maupun antar koalisi masih mungkin terjadi.

“Dalam politik tidak ada yang tidak bisa dibicarakan,” ujar Airlangga.

PPP: peluang bergabungnya 95 persen

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi atau Awiek ditemui di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI), Senin (12/9/2022) sore. (Mario Christian Sumampow)

Sebelumnya diberitakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bakal semakin gemuk, dengan bertambahnya satu partai yang akan bergabung.

Hal ini disampaikan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi.

Politikus yang karib disapa Awiek ini mengatakan, ada satu partai politik lagi yang akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Peluang bergabungnya partai politik (parpol) tersebut ke KIB mencapai 95 persen.

Namun, Awiek belum mau menyebutkan parpol mana yang akan bergabung.

"Ada, tapi enggak perlu kami sebutkan dulu, sedang penjajakan dan kira-kira sudah 95 persen lah untuk bisa bergabung dengan kami," ujar Awiek di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2023).

Awiek menyebutkan, parpol baru yang akan bergabung itu nantinya akan tetap mengikuti aturan main KIB.

"KIB sudah berproses sedemikian jauh. Ayo kalau mau gabung dari sini, bukan dari awal lagi."

"Apa yang sudah ada kami lanjutkan bersama-sama."

"Misal Anda memiliki aspirasi silakan disampaikan," ucap Awiek.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani angkat bicara soal partainya dan KIB yang membuka diri dengan partai lain.

Arsul mengatakan, koalisi baru bisa saja terjadi karena bersifat dinamis.

"Apa arti dinamis? Artinya di koalisi itu bisa tetap, kemudian bertambah, bisa juga berubah."

"Dalam arti ada yang kemudian keluar dan masuk ke koalisi yang lain," ujar Arsul saat ditemui di Kantor DPP PPP, Minggu.

"Atau bahkan ada juga nanti koalisi yang bisa saja kemudian terhenti, karena misalnya tidak mencukupi untuk bisa mengusung pasangan calon (presiden), karena kurang dari 20 persen," kata Arsul.

Arsul menyebutkan, koalisi-koalisi yang terbentuk sekarang merupakan koalisi yang belum pasti.

"Saya kira di hari-hari mendatang, komunikasi yang menunjukkan dinamisnya koalisi itu akan terus berlangsung," ujar Arsul.

Apalagi, lanjut Arsul, partai terbesar, dalam hal ini PDI-P, belum mengumumkan nama calon presiden untuk ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Partai terbesar belum kemudian juga mengumumkan siapa capresnya, maka siapapun yang disebut bakal capres saat ini ya juga masih bersifat fakultatif, bisa berubah juga," kata Arsul.

Cak Imin: asalkan Capresnya saya

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan siap bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), bersama Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, Ketua Umum (Ketum) PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau karib disapa Gus Muhaimin, mengajukan satu syarat yang harus dipenihi anggota koalisi.

Pria yang juga akrab disapa Cak Imin tersebut menegaskan, PKB siap bergabung KIB asalakan ia menjadi calon presiden (Capres) yang diusung koalisi pada Pilpres 2024 mendatang.

"Asalkan Capresnya saya, PKB siap bergabung dengan KIB," kata Muhaimin dalam keterangannya, Minggu (22/5/2022).

Muhaimin menyampaikan hal itu di sela acara "Doa Bersama Ulama dan Habib untuk Perdamaian Dunia" di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Minggu.

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyambut baik gagasan KIB.

Menurutnya, koalisi itu sebagai ikhtiar untuk menyamakan kekuatan sehingga mulai mengkristal.

Dia melanjutkan, PKB sangat terbuka untuk menjalin komunikasi dengan partai mana pun dalam menyongsong Pemilu 2024.

"Kami terus menjalin komunikasi di DPR, tapi secara khusus belum. Kami terbuka," jelasnya.

Wakil Ketua DPR itu menambahkan, banyak kalangan yang mendorong dirinya maju sebagai capres pada Pilpres 2024.

Salah satu dukungan itu disebut berasal dari warga Nahdlatul Ulama atau nahdliyin.

"Insya Allah kami siap bersama-sama menyukseskan pemilu dan maju sebagai capres."

"Itu keinginan sebagian besar warga kami, terutama nahdliyin dan nahdliyat supaya kita punya presiden yang mewakili warga nahdliyin," ungkapnya.

Adapun Muhaimin merupakan salah satu figur yang menyatakan diri bakal maju sebagai capres pada Pilpres dua tahun mendatang.

Safari politik untuk menyatukan langkah dan mendapatkan dukungan juga sudah dilakukannya ke berbagai daerah di Indonesia.

Muhaimin mengungkapkan, dirinya akan terus berikhtiar agar harapan dan cita-cita menjadi presiden dapat terwujud.

Dia berharap, ketika dirinya menjadi presiden, maka Indonesia bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Seperti diketahui, tiga ketua umum parpol, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.

Koalisi itu disebut bertekad mengawal keberhasilan program pembangunan Presiden Joko Widodo sampai 2024. Namun, banyak pihak yang menilai koalisi itu dibentuk sebagai persiapan menuju Pilpres 2024. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul PKB Buka Kemungkinan Melebur dengan KIB, Cak Imin: Tugas Kita Merajut, Takdir di Tangan Tuhan