Berita Jateng

Patok Target Tahun 2023, Pemkot Yakin 7,2 Juta Wisatawan Berkunjung ke Semarang

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana sekitar Gereja Blenduk, Kota Lama Semarang saat natal 2022 di Kota Semarang, Minggu (25/12/2022).

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang menargetkan kunjungan wisata bisa tembus 7,2 juta wisatawan pada 2023.

Berbagai event bakal disuguhkan untuk menarik wisatawan baik mancanegara maupun domestik. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, kunjungan wisatawan pada tahun lalu terbilang cukup baik meski masih pandemi Covid-19.

Baca juga: Kini Terbengkalai, Menara Syahbandar Sleko Pernah Jadi Simbol Kejayaan Pelabuhan Kota Semarang

Kunjungan wisata pada 2022 lalu mencapai 5,3 juta wisatawan.

PascaPandemi ini, dia menargetkan 7,2 juta wisatawan mengunjungi ibukota Jawa Tengah.

Target tersebut berkaca pada angka wisatawan sebelum pandemi Covid-19. 

Dia optimistis kunjungan wisata bisa tembus 7,2 juta wisatawan.

Apalagi, melihat Kota Semarang yang kian banyak memiliki potensi wisata. 

"Pada 2022 cut off 31 Desember sudah mencapai 5,3 juta. Akhir tahun kena bencana, jadi kurang maksimal. Pada 2023, kami optimistis bisa tembus target," terang Wing, Senin (23/1/2023). 

Pihaknya pun telah menyusun calender of event untuk menggaet wisatawan.

Calender of event diluncurkan bersamaan dengan Festival Semarang Rumah Kita pada 22 Januari lalu. 

Ada sekitar 35 agenda besar yang bakal meramaikan ibu kota Jawa Tengah. Di antaranya, Dugderan, Semarang Night Carnival, Festival Cheng Ho, Festival Kota Lama, Semarang Flower Festival, dan lain-lain. 

Selain event besar, banyak event kecil yang bakal disuguhkan kepada wisatawan. Event-event kecil akan terus diunggah di media sosial Disbudpar. 

Pada 2023 ini, event tidak hanya terfokus pada satu lokasi saja.

Disbudpar akan mengangkat semua venue agar wisatawan tahu banyak tempat menarik di Kota Lunpia. 

"Event yang kecil-kecil akan kami informasikan di medsos biar masyatakat tahu. Kami coba kemas dengan baik agar masyarakat bisa datang ke Semarang. Bukan hanya di Kota Lama, kami juga angkat semua venue," paparnya.   

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu meminta, harus ada agenda setiap bulan. Selain agenda yang sudah tercantum dalam calender of event, menurut Ita, ada event dadakan yang biasanya digelar.

Misalnya, Street Festival di Kota Lama beberapa hari yang lalu. Meski event tersebut dadakan, ternyata bisa mendatangkan banyak wisatawan ke Kota Lama. 

"Kami harap event-event bisa tingkat nasional. Jangan hanya sekedar kegiatan. Contoh, di Kota Lama kemarin kolaborasi dengan kementerian. Walau persiapan mepet tapi jadi kegiatan yang luar biasa," ujarnya. 

Meski agenda yang masuk dalam calender of event sama seperti tahun lalu, Ita meminta kemasan agenda harus lebih baik.

Integrasi antartempat wisata juga perlu dilakukan dan harus menggali setiap potensi yang ada. 

"Ajak saja pihak ketiga untuk buat agenda yanh kecil-kecil, misalnya festival gilo-gilo bisa digelar. Jadi, ini akan memunculkan multiplier effect," ucapnya. 

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Gedung Jiwasraya Kota Lama Semarang Akan Jadi Hotel Bintang Empat

Ita juga meminta agenda-agenda yang telah direncanakan disosialisasikan. Jika memungkinkan, BKDA kerjasama dengan Disbudpar seluruh Indonesia.

Sehingga, agenda di Semarang diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. 

"Tahun kemarin, wisatawan nusantara mencalai 5,1 juta atau sekitar 70-80 persen. Potensi wisatawan nusantara cukup besar. Kita harus bisa memberikan fasilitas yang luar biasa kepada wisatawan domestik," jelasnya. (*)