Data BBC yang dikutip BolaSport.com mengungkap fakta menarik bahwa terakhir kali mereka bertemu saat posisinya di luar 8 besar klasemen adalah pada Oktober 2015.
Kala itu Liverpool menekuk Chelsea 3-1 yang sekaligus menjadi kemenangan pertama Juergen Klopp di balik kemudi Si Merah.
Situasinya makin ironis karena dua pertemuan terakhir mereka terjadi dalam momen perebutan trofi pada final Piala Liga Inggris dan Piala FA.
Dua-duanya dimenangkan Liverpool melalui skor ketat adu penalti.
Kali ini tak ada gelar yang diperebutkan, melainkan sebatas kehormatan dan kesempatan menghindarkan diri dari krisis lebih parah di liga.
Jika salah satu tim menang, maka pemenang punya kans mendekati zona antarklub Eropa.
Bukan mustahil kemenangan dalam duel sebesar ini akan dijadikan modal Liverpool atau Chelsea untuk bangkit mencapai level performa yang seharusnya.
Klopp sindir kebiasaan boros belanja Chelsea
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memanaskan laga versus Chelsea dengan menyindir kebiasaan boros lawan dalam merekrut pemain.
Perang kata-kata tidak bisa dihindari jelang duel Liga Inggris antara Liverpool dan Chelsea di Stadion Anfield, Sabtu (21/1/2023).
Kedua tim memiliki kebiasaan yang berbeda pada bursa transfer musim dingin tahun ini.
Chelsea sudah mendatangkan enam pemain dalam kurun waktu tersebut baik secara pinjaman maupun permanen.
Sementara Liverpool mengambil langkah berbeda karena baru mendatangkan Cody Gakpo dari PSV Eindhoven.
Perbedaan ini menjadi salah satu hal yang paling mencolok jelang pertemuan keduanya.
Saat ditanya pendapat tentang hal tersebut, Klopp memilih mengeluarkan jawaban realistis.