- Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, menerima kedatangan jenazah korban kecelakaan bus pariwisata Sarangan, di Kelurahan Manyaran.
- Dalam insiden kecelakaan bus pariwisata di Sarangan, Magetan, Jawa Timur, 7 warga Semarang tewas.
- Mbak Ita menyatakan, biaya pemakaman dan pengobatan dan trauma healing korban akan ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Enam mobil ambulans pembawa jenazah korban kecelakaan bus pariwisata di Sarangan, Magetan, Jawa Timur, tiba di Kantor Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat.
Kedatangan mobil tersebut diwarnai isak tangis keluarga korban yang sudah memadati kantor kelurahan sejak sore hari.
Enam mobil tersebut sampai di Kantor Kelurahan Manyaran sekitar pukul 23.00 WIB lebih.
Baca juga: Daftar Korban Kecelakaan Bus di Sarangan: 7 Tewas Termasuk Sopir, 23 Luka Ringan, 3 Luka Berat
Baca juga: Kronologi Bus Pariwisata Terjun Ke Jurang Sedalam 20 Meter di Magetan, Tujuh Penumpang Tewas
Usai ambulans parkir di halaman kantor kelurahan, penyerahan rombongan jenazah dilaksanakan.
Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu bersama jajaran Pemkot Semarang, secara simbolis menerima penyerahan rombongan jenazah tersebut.
Setelah dilakukan doa bersama, sekitar pukul 23.30 WIB enam mobil ambulans bergerak ke rumah duka yang lokasinya tak jauh dari Kantor Kelurahan Manyaran.
Di rumah duka yang terletak di RW 1 dan RW 2 Kelurahan Manyaran, ratusan warga telah menunggu kedatangan rombongan jenazah.
Para relawan dan warga pun memindahkan jenazah ke tempat yang sudah sudah disediakan.
Pemandangan tak biasa disaksikan warga dalam prosesi pemindahan jenazah.
Pasalnya enam peti berisi jenazah ditata berdekatan di atas meja yang sudah disediakan warga.
Tangis pun kembali pecah sebelum enam jenazah itu disalatkan oleh sanak suadaranya.
Seusai disalatkan jenazah tersebut langsung dimakamkan ke kompleks pemakaman yang ada di wilayah Manyaran.
Prosesi pemakaman enam jenazah itu dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB oleh warga sekitar, Senin (5/12/2022).
Enam jenazah itu merupakan korban meninggal dalam insiden kecelakaan maut di Sarangan, Magetan, Jawa Timur.
Dituturkan Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu yang datang langsung ke rumah duka, musibah tersebut terjadi pada Minggu (4/12) pukul 11.15 WIB.
Kecelakaan terjadi saat warga Kelurahan Manyaran hendak berkunjung ke Lawu Green Forest.
Ada dua bus yang akan menuju ke sana, namun satu bus mengalami rem blong dan masuk ke jurang sedalam 30 meter.
"Bus yang mengalami kecelakaan tersebut ditumpangi 50 orang. Kecelakaan itu mengakibatkan enam warga Manyaran dan pengemudi meninggal."
"Kini proses pemakaman tengah dilakukan termasuk pengemudi yang dimakamkan di wilayah Kemijen, semua proses pemakaman difasilitasi Pemkot Semarang," terangnya.
Perawatan 15 korban luka dipindah ke RSUD KMRT Wongso Negoro Semarang
Mbak Ita berujar, selain 7 korban meninggal. 23 warga Manyaran mengalami luka ringan dan 3 lainnya mengalami luka berat.
13 korban luka sudah mendapat perawatan medis di RSUD KMRT Wongso Negoro Kota Semarang.
Esok hari 15 korban yang mengalami luka-luka juga akan dibawa ke RSUD KMRT Wongso Negoro.
"Biaya pengobatan korban luka-luka akan dibiayai Jasaraharja dengan plafon maksimal Rp20 juta."
"Namun jika kurang, maka Dinkes Kota Semarang akan menambah melalui BPJS atau UHC," katanya.
Ia juga mengatakan korban meninggal akan diberi santunan oleh Jasaraharja masing-masing Rp50 juta.
Dua korban meninggal sudah mendapatkan santunan dan diterima langsung oleh pihak keluarga.
Empat lainya dijelaskan Mbak Ita akan menerima santunan dari Jasaraharja esok hari.
Terkait trauma yang dialami anak-anak dalam insiden maut tersebut, Mbak Ita berujar akan mendatangkan psikolog esok hari.
Psikolog tersebut akan melakukan trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Pihak Kecamatan Semarang Barat beserta Kelurahan Manyaran juga akan membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak.
"Pastinya anak-anak mengalami trauma, hal itu harus ditangani. Karena pemulihan psikologis lebih sulit dibandingkan pemulihan luka fisik," tambahnya.
Kronologi kecelakaan bus pariwisata di Sarangan
Terpisah, Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Ridwan, polisi langsung mendatangi lokasi begitu mendengar informasi kecelakaan tersebut.
Selanjutnya, petugas pun membantu melakukan evakuasi terhadap para korban.
Kapolres menyebut, lokasi kecelakaan berada di Jalan Raya Tawangmangu - Sarangan, tepatnya di Dusun Mojosemi, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Lokasi kecelakaan tersebut dinilai cukup sulit karena kendaraan berada di jurang dengan kedalaman 15 sampai 20 meter.
"Dengan bantuan stakeholder terkait bisa dilaksanakan evakuasi dan korban dibawa ke RSUD Sayidiman Magetan."
"Daftar (korban) sementara 7 korban meninggal dunia, namun kami akan mengecek kembali jumlahnya termasuk yang luka luka," ujarnya.
Menurutnya, saat ini petugas mengevakuasi korban terakhir.
Yakni sopir bus dengan kondisi terjepit dan sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Informasinya bus tersebut dari Semarang mau ke Sarangan," tuturnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Kabupaten Magetan, AKP Budi Kuncahyo, merinci data sementara korban kecelakaan yang berjumlah total 52 orang. Kru bus 2 dan 50 penumpang
"Korban meninggal di TKP 7 orang termasuk pengemudi. Laki laki 4 orang perempuan 3 orang."
"Korban luka ringan 32, laki laki dewasa 17, 2 anak, perempuan dewasa 12, anak perempuan 1."
"Penumpang yang tidak mengalami luka 13 orang," jelasnya.
"Kerugian ditaksir Rp50.000.000," imbuh AKP Budi Kuncahyo.
Detik-detik kecelakaan
Detik-detik peristiwa nahas itu diungkap AKP Budi Kuncahyo.
Menurutnya kendaraan tersebut berada di posisi atas hendak berjalan ke bawah.
"Setibanya tempat kejadian di tikungan atas Lawu Grand Forest, bus tidak dapat dikendalikan, seharusnya bus belok kiri menikung," ujarnya.
Karena bus yang lurus, lanjut dia, menabrak pembatas jalan atau guardrail (pembatas besi), yang mengakibatkan meluncur ke jurang serta menabrak pohon.
Sehingga bus terguling ke kiri dan berhenti.
"Serta mengakibatkan pengemudi terjepit dan meninggal, penumpang lainnya mengalami luka luka serta meninggal," katanya.
"Kerusakan pada bagian depan hancur dan bagian sisi kiri bus. Mesin bus berhenti dan kondisi tidak menyala," sambungnya.
Petugas Polres Magetan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jalan Raya Tawangmangu Sarangan, tepatnya di Dusun Mojosemi, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Sejumlah barang bawaan hingga kursi sopir dan penumpang terlihat berhamburan.
Kondisi bodi kendaraan bus yang terperosok ke dalam jurang menimbulkan kerusakan parah.
Satu per satu korban dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Dr Sayidiman, dan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Hingga kini polisi masih melakukan pendataan dan meminta keterangan dari para saksi . (*)