Berita Kudus

Belajar di Luar Sekolah, Siswa TK Al-Amin Kudus Praktik Memadamkan Api

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: Raka F Pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa TK Al Amin Jepang, Kecamatan Mejobo saat praktik memadamkan api di BPBD Kudus, Selasa (18/10/2022).

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sebanyak 70 siswa TK Al-Amin Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus mengunjungi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Selasa (18/10/2022).

Para siswa diajak melihat sejumlah peralatan milik BPBD sampai mempraktikkan memadamkan api.

Mereka datang didampimgi sembilan guru itu antusias saat diajak keliling di kompleks BPBD Kudus.

Baca juga: Puluhan Narapidana di Kudus Dapat Pelatihan Otomotif Dari Anggaran DBHCHT

Selain itu juga diajak melihat peralatan evakuasi.

Mulai dari perahu karet sampai peranti keselamatan saat bencana alam terjadi.

Anak-anak itu juga diajak menyimak audio visual yang berisi edukasi kebencanaan misalnya banjir dan gempa bumi.

Kemudian juga ada sesi untuk mengungkapkan rasa penasarannya.

"Ini bagian dari belajar di luar lingkungan sekolah. Materinya tentang kebencanaan supaya anak tahu sejak dini," kata guru TK Al-Amin, Anik Surya.

Misalnya di Kudus yang acap kali terjadi banjir di antara penyebabnya karena meluapnya aliran sungai. Untuk itu anak diajarkan untuk tidak membuang sampah di sungai.

Anak-anak kian antusias saat turut serta mempraktikkan memadamkan api.

Ada empat petugas BPBD yang mendampingi mereka. Satu di antaranya mengarahkan agar anak menyemprotkan air pada kobaran api yang ada di dalam drum.

Baca juga: Terbitkan Edaran Kedaruratan, BPBD Kota Semarang Siapkan Posko 24 Jam

Riuh suara anak-anak menggema saat air mulai menyemprot dari selang pemadam.

Anak-anak lantas diarahkan oleh petugas BPBD untuk menyemprot kobaran api sampai benar-benar padam.

Kasi Kedaruratan dan Kebencanaan BPBD Kudus, Djunaedi, mengapresiasi langkah guru yang bersedia mengajak anak didiknya berkunjung ke BPBD Kudus.

Baginya itu adalah langkah konkret mengajarkan kebencanaan berikut mitigasinya kepada anak sejak dini.

"Di sini anak-anak diajak bermain yang sifatnya edukatif. Saya yakin dengan begitu pengetahuan mereka akan bencana akan melekat sampai nanti dewasa," katanya. (*)