TRIBUNMURIA.COM, CILACAP - Sejumlah penumpang Kereta Api Kutojaya Selatan tertahan dan terlantar di Stasiun Gandrungmangu, Cilacap, Sabtu (8/10/2022).
Kereta Api relasi Kiaracondong-Kutoarjo tersebut tertahan di Stasiun Gandrungmangu sejak pukul 02.30 WIB dini hari.
Tertahannya beberapa kereta di beberapa Stasiun di Daop 5 Purwokerto, khususnya wilayah Kabupaten Cilacap, diketahui karena adanya tanah ambles dan gogosan di areal petak jalan antara Kawunganten-Jeruklegi.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras Jalur Rel Kereta di Cilacap Ambles, Berikut Perubahan Jadwal dan Rute KA
Baca juga: Banyumas Dilanda Banjir dan Longsor di Sejumlah Titik, Simak Berikut Rincian Selengkapnya
Hingga pukul 09.30 WIB, pantaun tribunmuria.com di lokasi, sebagian besar penumpang KA Kutojaya masih stand by berada di sekitar Stasiun Gandrungmangu.
Mereka masih terus menunggu hingga operasional KA kembali berjalan.
Sebagian beralih ke bus
Namun beberapa penumpang ada yang lebih memilih untuk pulang menggunakan alternatif kendaraan lain.
Misalnya menggunakan travel, angkot dan juga bus.
Adapula yang sengaja dijemput oleh keluarganya di depan Stasiun Gandrungmangu.
Salah satu penumpang yang memutuskan untuk pulang dan beralih menggunakan travel yakni Ria Amilia.
Ibu satu anak ini lebih memilih beralih kendaraan, pasalnya ia membawa anak kecil, selain itu kejelasan mengenai operasional Kereta Api tak kunjung datang.
"Belum jelas mau berangkat kapan, daripada nunggu lama mending naik travel saja," kata Ria kepada tribunmuria.com, Sabtu (8/10/2022).
Penumpang berharap PT KAI sediakan armada pengganti
Sementara itu, Supadi penumpang tujuan Prambanan, Yogyakarta lebih memilih untuk menunggu hingga kereta beroperasi kembali.
Meskipun belum ada kejelasan mengenai waktu keberangkatan, namun ia memutuskan untuk tetap menunggu.
"Nunggu saja lah, rumah juga jauh. Ngga tahu ini mau nunggu sampai kapan, padahal waktu libur juga mepet," kata Supadi.
Supadi sendiri merupakan pekerja asal Yogyakarta yang bekerja di Kota Bandung.
Kepulangan Supadi ke Yogyakarta tak lain untuk menghabiskan waktu libur selama dua hari.
Supadi berharap dengan adanya insiden ini, kedepannya PT. KAI dapat memfasilitasi kendaraan cadangan apabila nantinya kejadian tersebut terulang kembali.
"Harusnya KAI mau menjembatani dengan menyediakan travel atau mobil angkutan, sebagai armada pengganti untuk angkut penumpang."
"Saya bayar travel tidak apa-apa asalkan harganya normal. Karena sampai saat ini ngga tahu mau jalan lagi jam berapa," ujar Supadi.
Tanah bantalan rel ambles
Sebelumnya diberitakan, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi mengakibatkan jalur KA petak jalan Jeruklegi - Kawunganten, Cilacap mengalami penurunan tanah atau ambles.
Hujan lebat terjadi sejak Jumat (7/10/2022) sekira pukul 22.00 WIB - 23.00 WIB.
Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan sejumlah titik jalur lintas KA di wilayah Daop 5 Purwokerto mengalami gangguan akibat hujan yang terus-menerus.
"Diantaranya petak jalan antara Stasiun Jeruklegi-Kawunganten dan di Stasiun Kroya KM 402+1/2 akibat genangan air yang cukup tinggi," jelasnya dalam keterangan tertulis, kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (8/10/2022).
Di petak jalan antara Stasiun Jeruklegi-Kawunganten tepatnya di KM 367+6/7 terjadi amblesan sepanjang 15 meter dan di KM 372+400 akibat gogosan.
PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan kereta api karena cuaca buruk dan curah hujan yang tinggi.
Sehingga menyebabkan beberapa titik stasiun atau lintas KA terimbas yang mengakibatkan terganggunya beberapa perjalanan KA.
Dengan kejadian tersebut mengakibatkan kereta api jarak jauh yang melewati wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto mengalami gangguan kelambatan.
Daftar KA yang mengalami keterlambatan :
- KA Mutiara Selatan (KA 132) relasi KiaraCondong-Surabaya Gubeng lambat 378 menit, KA Turangga (KA 79) relasi Surabaya Gubeng-Bandung lambat 373 menit.
- KA Parcel Selatan (KA 300G) lambat 329 menit, KA Malabar (KA 119) relasi Malang-Kiaracondong lambat 309.
- KA Kutojaya Selatan (KA 312) relasi Kiaracondong-Kutoarjo lambat 281 menit.
- KA Mutiara Selatan (KA 131) relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong lambat 324 menit.
- KA Parcel Selatan (KA 299C) lambat 199 menit.
- KA Kahuripan (KA 284) relasi Kiaracondong-Blitar lambat 217 menit.
Penumpang dipindah ke bus
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan PT KAI Daop 5 Purwokerto mengambil langkah penanganan agar kelambatan perjalanan KA tidak bertambah.
KAI melakukan operstapen terhadap perjalanan KA-KA tersebut yaitu dengan memindahkan penumpang ke armada bus.
Selain itu merubah rute perjalanan KA untuk KA Serayu Pagi yang seharusnya keberangkatan dari Purwokerto-Kiaracondong-Pasarsenen menjadi hanya relasi Purwokerto-Cikampek.
Ia mengatakan hingga saat ini, seluruh tim prasarana PT KAI (Persero) terus berupaya melakukan tindakan penanganan kondisi di lintas untuk dapat memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api di sejumlah area jalur rel yang terdampak.
Bagi penumpang yang terdampak, kata dia, dapat melakukan proses pembatalan tiket melalui loket yang terdapat di stasiun.
"Pembatalan tiket karena perjalanan kereta api dibatalkan, akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan," ujarnya.
Kawungaten dilanda banjir
Lima dusun di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, banjir, Jumat (7/10/2022).
Genangan air tak hanya merendam permukiman tetapi juga mengganggu arus lalu lintas jalan nasional penghubung Cilacap (Jawa Tengah)-Tasikmalaya (Jawa Barat).
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Widjonardi mengungkapkan, hujan deras mengguyur wilayah Kawunganten sekitar dua jam, mulai pukul 12.00-14.00 WIB.
"Drainase tidak bisa menampung debit air yang begitu besar sehingga melimpas ke permukiman warga," ungkap Widjonardi, Jumat.
Widjonardi mengatakan, lima dusun yang terendam banjir adalah Dusun Mekarsari, Dusun Kramasari, Dusun Gunung Jaya, Dusun Nusa Dadi, dan Dusun Karya Mekar.
Ketinggian air di permukiman warga berkisar antara 80 sentimeter hingga 1 meter.
Sementara, genangan air di ruas jalan nasional Jeruklegi-Kawunganten, memiliki ketinggian 30-40 sentimeter.
Sebagai informasi, banjir yang terjadi di Desa Bojong ini merupakan banjir musiman yang sudah biasa terjadi.
Biasanya, banjir di wilayah tersebut akan surut dalam waktu 2-3 jam.
Widjonardi menuturkan bahwa pihaknya sudah meninjau lokasi banjir di Desa Bojong.
Berdasarkan pantauan BPBD Cilacap, hingga Jumat malam, tidak ada warga yang mengungsi.
"Untuk warga yang mengungsi, tidak ada. Hanya saja, tadi ada informasi bahwa warga di sebelah selatan, kemungkinan tidak bisa memasak," kata Widjonardi.
Widjonardi mengatakan, pihaknya masih akan terus memantau wilayah tersebut. (*)