TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Mantan penggawa PSIS Semarang Mohamad Irfan turut berbelasungkawa atas tragedi yang mengorbankan ratusan korban jiwa pasca laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang. Doa yang paling baik, doa yang terbaik untuk seluruh korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Husnul khatimah," kata M Irfan kepada TribunMuria.com, Selasa (4/10) pagi, di Semarang.
Lelaki yang kini berstatus pelatih Persiku Kudus tersebut mengatakan tragedi di Kanjuruhan merupakan kejadian yang luar biasa.
Baca juga: Tekan Praktik Nakal Juru Parkir, DPRD Kota Semarang Minta Titik Parkir Elektronik Ditambah
Baca juga: Kesal Kelakuan Anaknya, Ibu di Sragen Pukul Buah Hatinya dengan Cangkul hingga Korban Tewas
"Jujur, kami mendengar dan membaca serta melihat video dan berita di laman media. Sangat teriris dan menghela nafas," kata Irfan.
"Empati ini rasanya tidak akan berhenti untuk mendoakan mereka semua yg ada di Kanjuruhan Malang," imbuhnya.
Irfan mengatakan, tragedi di Kanjuruhan harus jadi pembelajaran kepada semua pihak. Kejadian di Kanjuruhan menjadi momentum semua pihak berbenah.
"Memperbaikinya demi menjadi lebih baik ke depannya. Semoga ini yang terakhir kali kejadian dan tidak ada lagi, tidak ada lagi. Tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali. Tak ada sepak bola seharga nyawa manusia," ungkapnya.
Imbas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, kompetisi Liga 3 Jateng tempat Persiku berkompetisi juga turut dihentikan sementara selama satu pekan.
Minggu (2/10) lalu, Persiku sebenarnya terjadwal menjalani laga lanjutan Liga 3 Jateng menjamu Persikaba Blora, namun pertandingan dibatalkan.
"Kami pun sudah di lapangan kemarin hari Minggu untuk melaksanakan pertandingan Liga 3, kemudian di batalkan serentak setelah surat edaran keluar dari Asprov Jateng siang hari," kata Irfan.
"Kami melaksanakan 1 menit mengheningkan cipta untuk menghormati dan kirim doaa untuk Aremania. Kami menunduk semua, empati bersama. Duka kita bersama," ungkap Irfan.
Irfan menandaskan, semoga tidak ada lagi kejadian ini dikemudian hari.
"Yang sejatinya sepak bola adalah humanity, persatuan dan menyatukan. Terakhir semoga sepak bola kita akan berbenah menjadi lebih baik secara keseluruhan.
Baca juga: Didemo Warga, Pemilik Usaha Pengering Jagung di Desa Tenggeles Kudus Beri Penjelasan
Baca juga: Asyik Pesta Miras di Warung, Tiga Orang Diamankan Polsek Laweyan dan Diproses Tipiring
Terlepas dari semua itu. Kami ingin dan ingin terus merasakan dan mengawali serta mengakhirinya dengan pelukan dan jabat tangan yang erat," katanya.
Irfan juga mengatakan tak mempermasalahkan kompetisi dihentikan sementara pasca tragedi di Kanjuruhan Malang.
"Kami rela menunggu untuk benar benar kondusif dulu. Karena kemanusiaan adalah di atas segalanya. Kita ikut merasakan kesedihan ini," pungkasnya. (*)