Dia yakin, sektor swasta akan mengikuti jika Kota Semarang sudah mengalami perkembangan.
"10 tahun yang akan datang Semarang akan tumbuh sebagai kota yang dinamis," tandasnya.
Menurutnya, hal itu harus dipersiapkan secara baik.
Terlebih, rencana pengembangan aksesibilitas akan merambah ke wilayah Jogja, Solo, Semarang (Joglo Semar) dengan direncanakannya pembanguan tol Bawen-Jogja dan Jogja-Solo.
"Jangan sampai terjadi seperti kota lain. Bodetabek tidak siap ketika dapat luberan dari Jakarta. Sebelum terlanjur, semua harus diantisipasi. Semarang harus mempersiapkan itu," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi telah meluncurkan “Simpul Ekonomi Jawa” sebagai brand ibukota Provinsi Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut bercerita, menentukan brand untuk wilayah yang dipimpinnya tidaklah melalui proses yang singkat.
Bahkan, dirinya mengungkapkan butuh waktu sekitar dua tahun untuk akhirnya tercetus sebuah brand yang dirasanya tepat.
Maka dari itu brand simpul ekonomi Jawa pun diharapkan dapat sebagai semangat baru untuk semakin mengangkat Kota Semarang.
Baca juga: Berangkat ke Pati Hadapi Persipa, Skuad Persijap Jepara Diperkuat 20 Pemain
“City branding ini diperlukan oleh sebuah kota karena akan lebih mudah lekat dalam benak pikiran orang,” ujar Hendi.
Hendi menyebutkan brand yang telah dicetuskan tidak boleh menjadi sebatas klaim saja, melainkan harus benar-benar dalam kondisi sesungguhnya.
Dia meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Kota Semarang untuk semakin menguatkan aktivitas ekonomi di ibu kota Jawa Tengah. (*)