TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Adam Aditya mampu membuktikan kemampuannya saat tampil sebagai pemain pengganti di laga perdana Persijap Jepara menghadapi tuan rumah PSCS Cilacap, Senin, 29 Agustus 2022 lalu.
Pertandingan yang belangsung di Stadion Wijayakusuma itu, Adam tampil di posisi sayap kanan. Padahal sebelumnya ia dikenal sebagai pemain bek kiri.
Pelatih Persijap Jepara Salahudin mengubah posisi Adam. Perubahan ini menempatkan Adam sebagai penyuplai bola ke striker.
Baca juga: Turun Lapangan dengan 10 Pemain, Persijap Jepara Berhasil Tumbangkan Persekat Kabupaten Tegal
Dia mampu menjalani tugas itu dengan baik. Dua kali ia mampu memberikan asis.
Asis pertama ke Alvin Nur Risqi mengantarkan Persijap memperkecil ketertinggal dari PSCS menjadi 2-1. Kemudian pada menit-menit akhir, asisnya membuat Qischil mengunci kemenangan Persijap dengan skor 3-2.
Pelatih Persijap Jepara Salahudin memuji penampilan pemain Adam di laga perdana Liga 2 2022. Menurutnya, permainan pemain asal Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara itu sesuai dengan skemanya.
Bukan tidak mungkin, kata dia, pada laga-laga selanjutnya, ia bisa menjadi pemain inti.
“Dia pemain bagus,” kata Salahudin kepada tribunmuria.com.
Atas permainan yang bagus di laga pertama itu, Salahudin kembali memainkan Adam saat melawan Persekat Kabupaten Tegal, Minggu, 4 September 2022.
Adam masuk pada menit ke-46, menggantikan Alvin Nur Risqi. Dia kembali ditempatkan Salahudin di posisi sayap.
Adam mengakui perubahan posisi ini awalnya membuatnya ragu.
Ia sempat merasa tidak percaya diri.
Namun Pelatih Salahudin meyakinkannya.
“Adam kalau main di mana saja, harus percaya diri terus. Semangat,” kata Adam menirukan ucapan Salahudin, Senin, 5 September 2022.
Dia berterima kasih kepada pelatih telah diberikan kepercayaan bermain.
Apalagi bermain membela klub kelahiran sendiri.
Baca juga: LPJ KONI Kudus Belum Beres, Hartopo Tidak Bisa Menjanjikan Pendanaan Persiku
Adam sangat bersyukur musim ini kini kembali bergabung Persijap.
Musim sebelumnya, ia hijrah ke Persikab Kabupaten Bandung.
“Lebih senang membela tim dari tanah kelahiran sendir. Rasanya (bermain) dari hati,” ujar pemain kelahiran 30 Maret 2000 itu. (*)