Berita Jateng

Dongkrak sebagai Kota Tujuan Wisata, Pemkot Semarang Geber Banyak Event Wisata Hingga Akhir Tahun

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengecek kesiapan Museum Kota Lama beberapa waktu lalu.

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi membeberkan sejumlah event wisata yang bakal digelar di Kota Lunpia hingga akhir tahun nanti.

Sejumlah event wisata ini tentu dalam rangka memulihkan sektor ekonomi Kota Semarang pasca pandemi Covid-19. 

Melalui akun instagramnya, wali kota yang akrab disapa Hendi menyebutkan sejumlah event wisata antara lain Festival Kota Lama mulai 15 - 25 September, Semarang Herritage Run pada 29 Oktober,  Semarang Flowers Festival 30 Oktober, dan Semarang 10K 2022 pada 11 Desember. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, Pemerintah Kota Semarang memang saat ini sedang mencoba menyiapkan event cukup banyak hingga akhir tahun.

Baca juga: Luncurkan Kain Ecoprint sebagai Ikon Karya Siswa SMPN 1 Kunduran, Bupati Blora Puji Kreativitas

Ini sejalan dengan arahan Wali Kota Semarang, sektor wisata menjadi sektor prioritas untuk mengangkat perekonomian yang teruruk selama pandemi Covid-19.

Percepatan pemulihan ekonomi paling tepat adalah menghidupkan sektor wisata di Kota Semarang. 

"Berwisata tidak hanya datang melihat fisik kota saja tapi harus ada supporting event atau kegiatan pendukung. Kami coba gali kegiatan budaya yang bisa kami tampilkan," papar Wing, Rabu (31/8/2022). 

Dalam menyusun agenda wisata, sambung Wing, Pemerintah Kota Semarang tentu melihat potensi yang ada. Tidak hanya di bidang budaya dan kesenian, sport tourism juga mulai digali.

Belum lama ini, ada sejumlah agenda olahraga yang digelar di Kota Semarang. 

Dalam waktu dekat, akan ada Semarang Heritage Run. Event ini merupakan ajang lari sepanjang 6,5 kilometer. 

"Peserta sekitar 4.000 orang. Mayoritas dari luar kota. Ini tentu akan mengangkat wisata Kota Semarang," ucapnya. 

Selanjutnya, gelaran Semarang Flower Festival. Wing memaparkan, potensi ekonomi kreatif di Kota Semarang cukup besar, termasuk di bidang pertanian bunga.

Meski petani bunga mayoritas ada di Kabupaten Semarang, kegiatan transaksi ekonominya berada di Kota Semarang. 

"Kami coba untuk memotivasi teman-teman yang bergerak di pertanian bunga untuk menggeliatkan sekaligus menjual branding Kota Semarang," kayanya. 

Tak hanya itu, Wing membeberkan, ada sejumlah event nasional yang bakal digelar di Semarang diantaranya Semarang Ekonomi Kreatif Expo yang rencananya akan menghadirkan bintang tamu internasional.

Dia berupaya menggaet para pegiat wisata bersinergi dengan Pemerintah Kota Semarang dengan menggelar event. 

Meski telah merencanakan sejumlah event, Disbudpar belum bisa menghitung target wisatawan secara riil.

Pasalnya, kegiatan wisata baru saja bisa berjalan pasca Covid-19 di Semarang melandai. Setidaknya, pemkot telah berupaya memulihkan kondisi wisata seperti sebelum pandemi. 

Baca juga: Penuturan Juru Kunci Makam Nyai Brintik, Pegang Teguh Pesan Almarhum Orang Tua

Dia optimistis, wisatawan yang berkunjung ke Semarang akan meningkat hingga akhir tahun nanti.

Terlebih, jika kapal kruise berlabuh ke Semarang. 

"Kalau tidak ada kendala Covid-19, kapal kruise mulai akhir tahun berlabuh ke Semarang. Ada tiga hingga lima kapal. Satu kapal bisa sampao 1.500 - 2.000 wisatawan mancanegara. Kami harap bisa jadi pendorong kegiatan perekonomian masyarakat," paparnya. (*)