Berita Jateng
Penuturan Juru Kunci Makam Nyai Brintik, Pegang Teguh Pesan Almarhum Orang Tua
Kumalasari mengabdikan dirinya sebagai perawat atau juru kunci makam Nyai Brintik, sosok yang dipercaya sesepuh wilayah Bergota, Semarang.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ari Kumalasari (45) tengah sibuk melakukan pekerjaan rumahnya.
Tempat ia tinggal tepat di samping Musala Al Falah Gunung Brintik.
Lokasi tersebut menjadi satu bagian dengan Komplek Pemakaman Bergota Semarang.
Di sebelah musala itu ada makam yang dipercaya warga makam sesepuh wilayah Bergota, Nyai Brintik.
Baca juga: Potret Keluarga Buruh Rokok Miskin di Kudus: Anak Tunggal Derita Gangguan Saraf hingga Lumpuh Total
Nyai Brintik dipercaya sebagai pendiri pemukiman di Gunung Brintik.
Kumalasari merupakan perawat atau juru kunci makam Nyai Brintik.
Menjadi juru kunci makam sudah dilakoninya beberapa tahun terkahir.
Ia menjadi generasi ke tiga juru kunci makam Nyai Brintik itu.
Belum lama mengerjakan pekerjaan rumah, Kumalasari bergegas menuju makam Nyai Brintik.
Hal itu lantaran ada masyarakat yang hendak berkunjung ke makam ke sana.
Secara ramah, Kumalasari menyapa peziarah yang datang ke makam tersebut.
Ia pun membukakan pintu, lantaran makam Nyai Brintik berada di dalam ruangan, tepat di sebelah bangunan musala.
Sembari membuka pintu, Kumalasari tersenyum dan meminta para peziarah masuk.
Wanita 45 tahun itu juga mengarahkan peziarah ke makam Nyai Brintik.
Secara sabar, ia menunggu peziarah menyelesaikan peribadatannya.