Berita Jateng

Curhat Warga Soal Pemberantasan Judi, Ada yang Kecanduan, Sampai Uang Kas Pengajian Ditilep

Penulis: Iwan Arifianto
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto dokumentasi Anggota Satpol PP Kota Semarang melakukan penertiban togel di wilayah Semarang Utara, Sabtu (10/4/2021) malam.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Momen polisi berantas judi ternyata ditanggapi beragam oleh masyarakat Kota Semarang.

Ada yang memberi apresiasi positif, namun ada pula yang menyangsikan penutupan lapak judi ini bakal sementara.

Musababnya, masyarakat sudah gerah dengan praktik judi, utamanya togel yang cukup meresahkan.

Betapa tidak meresahkan, akibat penikmat judi togel beraksi, diiringi dengan aksi kejahatan untuk memenuhi hasrat berjudi.

Bahkan, ada pejudi togel di Kota Semarang yang menilep uang jamaah pengajian demi memenuhi hasrat berjudinya.

"Iya betul, ada kejadian itu, di kampung saya, seorang bendahara pengajian kena penyakit togel akhirnya uang kas buat pasang togel," ujar warga Pesisir Semarang, Ahmad (33) kepada TribunMuria.com, Selasa  (23/8/2022).

Menurutnya, judi togel sangat meresahkan yang mampu memberikan candu tak hanya orang tua saja, melainkan juga para anak muda.

Baca juga: Polda Jateng Kembali Tegaskan Akan Tindak Oknum Polisi yang Jadi Beking Perjudian

Hal itu sudah dilihat di  kampungnya di wilayah pesisir Kecamatan Semarang Utara.

Masuknya judi togel di kampungnya berawal dari  seorang bandar membuka lapak di rumahnya.

Bandar itu sebelumnya membuka di kawasan Pelabuhan tapi karena pandemi Covid-19 lapaknya sepi sehingga buka lapak togel di kampung.

"Kami tegur jangan buka di kampung, tapi dijawab siapa yang akan memberi makan anak-anaknya kalo enggak buka warung togel," katanya menirukan sang bandar togel. 

Kendati diberantas, ia tidak yakin lapak togel akan tutup permanen selagi tidak ada tindak tegas dari yang berwenang dan sikap konsisten.

Apalagi judi togel memang peminatnya sangat tinggi , kini tergantung aparat penegak hukum bagaimana mampu mengendalikan praktik perjudian tersebut.

"Nah, masyarakat tinggal lihat nih pihak yang berwenang bagaimana mereka mengambil sikap.

Harapan kami pastinya kepada pihak terkait semoga cepat mendapatkan ide yang menjadi solusi persoalan tersebut agar lebih cepat  teratasi," beber pria yang bekerja sebagai nelayan itu.

Terpisah, Perempuan warga Jangli, Semarang, Nindya (28) mengatakan, beruntung suaminya tak terjerat judi baik online maupun togel.

Ia senang di tengah gempuran judi, terutama togel suaminya masih punya hobi lain yakni hobi motor.

"Sempat dengar tetangga karena judi togel biasanya menimbulkan polemik di lingkup keluarga yang imbasnya cekcok," tuturnya.

Ia tambah senang ketika polisi menggencarkan operasi judi.

Ia sangat mengapresiasi kerja aparat tersebut yang sudah mencoba memberantas judi terutama togel.

"Hanya disayangkan kenapa harus menunggu momentum instruksi dari Kapolri, tidak dari kemarin-kemarin," protesnya.

Protesnya menggebu-gebu karena sudah lama melihat lapak judi togel di pinggir jalan dan terang-terangan buka.

"Ya memang laris manis kayak kacang goreng karena banyak masyarakat kelas bawah yang ingin mencari uang secara cepat dan banyak," ungkap karyawan swasta itu.

Mahasiswa Semarang, Dedy (21) mengaku, bukan seorang  penikmat judi, namun ikut resah dengan praktik judi togel di kota Semarang.

Keresahannya terjadi  karena togel sudah  cukup marak dan dilakukan secara terbuka.

"Selain itu, judi togel ini jadi kebiasaan orang yang malas bekerja. Terlebih mereka para pemain terkadang juga banyak yang tertipu karena tawaran tawaran yang nggak bener," ungkapnya.

Ia menilai, praktik judi khususnya togel tak akan dapat diberantas sepanjang aparat hanya 'angin-anginan' dalam memberantasnya.

Kecuali pihak terkait dari aparat dan pemkot bersinergi dan konsisten dalam memberantas togel.

"Saya rasa judi togel bakalan terus ada ya, walaupun nantinya sudah ditindak oleh aparat.

Kebiasaan masyarat di sini memang seperti itu, satu dua bulan setelah ditindak kemungkin mereka menggelar lapak yang baru," ucap mahasiswa sebuah kampus swasta ternama di Kota Semarang tersebut.

Satpam perumahan, Tono (30) mengatakan, tempat judi togel mudah ditemuinya di sekitaran tempat tinggalnya  di Kecamatan Banyumanik.

Baca juga: Polda Jateng Telusuri Selebgram RM yang Dapat Endorse Judi Online Jaringan Internasional

Kondisinya tempat tersebut mayoritas sudah tutup.

Namun tutupnya warung togel diragukan akan berlangsung lama.

"Kemungkinan akan menjamur lagi, bila tidak rutin dioperasi," katanya kepada Tribunjateng.com.

Baginya, judi togel perlu diberantas karena merugikan dan merusak generasi muda.

"Kenapa merusak karena mereka ingin mendapatkan uang dengan cara judi , dan bisa melakukan apa aja seperti melakukan tindakan kejahatan hanya demi pasang judi," sambungnya. (*)