Bisnis dan Keuangan

169 Perajin Tahu & Tempe di Kudus akan Dapat Subisidi Pembelian Kedelai Rp1.000 Per Kilogram

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja tengah memasak kedelai untuk diolah jadi tahu di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus, Kamis (21/7/2022).

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – 169 produsen tahu dan tempe di Kabupaten Kudus mendapat subsidi pembelian kedelai.

Subsidi sebesar Rp1.000 per kilogram kedelai tersebut dinilai sangat berarti.

Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus, Amar Ma’ruf, mengatakan pihaknya sudah mengajukan 169 nama produsen yang bakal menerima subsidi.

Sebelumnya mereka para produsen tahu maupuan tempe sebelumnya mendaftar terlebih dulu untuk pendataan.

“Subsidi ini program pemerintah pusat, dari Kementerian Perdagangan. Nanti setelah Selasa subsidi nanti baru bisa dicairkan bersama,” kata Amar, Kamis (21/8/2022).

Harga kedelai saat ini di Kudus Rp12.050 per kilogram.

Menurut Amar harga tersebut terbilang tinggi namun karena bertahan cukup lama, akhirnya harga tersebut kini dinilai wajar.

“Harga itu termasuk harga pasaran,” kata dia.

Adanya subsidi sebesar Rp1.000 per kilogram kedelai dinilai sangat membantu para produsen tahu tempe.

Pasalnya kalau setiap hari ada produsen yang mampu membuat tahu atau tempe dengan bahan baku kedelai habis 2 kuintal, artinya ada penghematan sebesar Rp200 ribu.

Diakui Amar tidak semua produsen tahu dan tempe di Kudus yang mendapatkan subsidi.

Respon perajin tahu tempe

Seorang pekerja tengah memasak kedelai untuk diolah jadi tahu di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus, Kamis (21/7/2022). (TribunMuria.com/Rifqi Gozali)

Misalnya saja Bu Sholeh seorang produsen tahu di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus.

Dia selama ini memilih mengambil bahan baku kedelai dari distributor.

Setiap hari, produksi tahunya menghabiskan kedelai sebanyak dua kuintal.

“Kedelai saya disetori, jadi ambil tidak lewat kopti (Primkopti),” kata Bu Sholeh.

Perempuan berusia 67 tahun itu mengatakan, dia memilih percaya kepada distributor lantaran bahan baku kedelai dijamin pasti tersedia.

“Kalau memang kedelai lagi sulit, itu distributornya itu tanggung jawab untuk setor kedelai ke sini,” katanya. (*)