Polisi Tembak Mati Polisi

Geram Tak Dilapori Kasus Polisi Tembak Polisi, Pensiunan Jenderal Polisi Didatangi Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua RT 05/RW 01, Perumahan Komplek Polri, Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, sempat mengungkapkan kegeramannya lantaran tak mendapat laporan lebih awal mengenai insiden polisi tembak polisi di rumah dinas (Rumdin) Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, yang notabene tempat kejadian perkara (TKP) tersebut adalah lingkungan yang menjadi tanggung jawabnya. Rumah pensiunan jenderal polisi tersebut didatangi personel Mabes Polri, setelah ia mengungkapkan secara terbuka kegeramannya itu.

Seno menambahkan, pihak kepolisian juga kerap memerintah sekuriti tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan pengurus RT termasuk Ketua RT.

"Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali nggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja."

"Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," ujar dia.

Seno menerangkan dirinya baru mengetahui ada insiden baku tembak yang terjadi pada Jumat (8/7/2022) itu pada Senin (11/7/2022) melalui Youtube.

"Sebetulnya terus terang saya justru membaca YouTube itu. Itu saya baru tahu loh, itu ada kaitannya dengan itu."

"Meskipun sebetulnya saya sudah agak ragu-ragu ada apa sih ini sebetulnya," jelasnya.

"Itulah yang saya sesalkan kenapa nggak dilapori soal kejadian itu," sambungnya.

Keluarga ungkap 4 kejanggalan kasus polisi tembak polisi

Kasus polisi tembak polisi di rumah seorang jenderal polisi, menghebohkan publik Tanah Air.

Adalah Bharada E yang menembak Brigadir J hingga korban tewas.

Keluarga Brigadir J mengungkap sejumlah kejanggalan dalam kasus polisi tembak polisi di rumah jenderal polisi.

Adalah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). 

Keluarga korban atau Brigadir J, menilai ada sejumlah kejanggalan dalam kasus ini.

Menurut keluarga, setidaknya terdapat 4 kejanggalan berikut iin:

1. CCTV Rumah Irjen Pol Ferdy Sambo

Tim Mabes Polri menyebut Brigadir J terlebih dahulu mengelaurkan senjata api dan menembak ke arah Bharada E yang berada di rumah tersebut.

Namun, keterangan versi polisi ini dipertanyakan oleh keluarga Brigadir J, lantaran dinilai mengandung sejumlah kejanggalan.

Halaman
1234