Berita Pati

Gubernur Ganjar Pranowo Minta Bencana Banjir di Pati Tertangani, Tanggul Jebol Juga Diperbaiki

Penulis: Hermawan Endra
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Frengki Firmansyah (berpeci) menunjukkan rumahnya yang hancur, bangunannya hanyut terbawa banjir bandang yang terjadi di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati, Kamis (14/7/2022) dini hari.

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah mengirim tim untuk menangani bencana banjir di Pati.

Tanggul darurat yang jebol, Ganjar meminta untuk diperbaiki.

Hal itu dikatakan Ganjar usai memberikan kuliah kebencanaan pada mahasiswa Politeknik Akbara Surakarta, Kamis (14/7). Tim yang turun, kata Ganjar terdiri dari BPBD dan PMI.

“Mereka sudah ada di lapangan. PUPR sudah turun, BBWS saya minta turun, dan hari ini kami koordinasi. Pak Bupati, BPBD juga sudah respons, PMI sudah turun juga di sana,” kata Ganjar.

Baca juga: Sempat Senggolan, Pesepeda Onthel Kabur setelah Terlibat Kecelakaan Maut Tewasnya Gadis Semarang

Baca juga: Banjir Bandang Bagai Tsunami di Bulumanis Kidul Pati, Rumah Frengki Terseret Arus hingag Lenyap

Baca juga: Hujan Deras Semalam Rendam Pati dengan Banjir, Air di Rumah Windi sampai Setinggi Paha


Ganjar mengimbau para relawan agar segera mengevakuasi warga yang terdampak banjir di sejumlah titik di Pati. Ganjar juga meminta agar tanggul darurat yang jebol di Sungai Sat segera diperbaiki.


“Maka yang penting tolong orangnya. Tapi segera yang jebol diperbaiki,” tegasnya.


Sebagai informasi Sejumlah desa di Kabupaten Pati diterjang banjir. Di Kecamatan Pati kota, terpantau Desa Mulyoharjo, Desa Kutoharjo, Kalidoro, Widorokandang.


Di Kecamatan Wedarijaksa banjir juga merendam Desa Ngurensiti, Ngepungrojo, Mbapoh. Sementara di Kecamatan Margoyoso juga menerjang Desa Tunjungrejo, Bulumanis dan Sidomukti.


Data dari BPBD Kabupaten Pati, hujan yang terjadi semalaman pada Rabu (13/7) hingga Kamis (14/7) dini hari juga mengakibatkan longsor di Kecamatan Tlogowungu. Ada tiga desa yang terdampak longsor.


(*)