Berita Kudus

Dampak Refocusing Anggaran, Jembatan Kuno Karangsambung Kudus Gagal Dibangun pada 2020

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan melintas di atas Jembatan Karangsambung, Kecamatan Bae, Kudus, Senin (30/5/2022).

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Jembatan kuno yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda di Dukuh Karangsambung Desa Bae, Kecamatan Bae, Kudus sedianya sudah akan dibangun pada 2020.

Saat itu alokasi anggaran pembangunannya dari bantuan gubernur (Bangub), hanya saja karena ada pandemi Covid-19 anggarannya ditarik kembali.

Walhasil, hingga kini jembatan kuno peninggalan zaman kolonial Belanda itu masih belum dibangun.

Baca juga: Cerita Jembatan Karangsambung Kudus, Dibangun Belanda, Besi Sudah Berkarat Masih Digunakan Warga

Baca juga: Ihwal Proyek Pembangunan Jembatan Tutup-Buluroto, Bupati Blora Berharap Dukungan Warga Terdampak

Baca juga: Crazy Rich Jepara Ngaku Bangun Jembatan tapi Tak Direspon, Ganjar: Di-trace kok Nggak Ada Ya

Baca juga: Ganjar Komentari Mbah Kholil, Warga Jepara yang Bangun Jembatan Pakai Uang Pribadi

“Itu dulu 2020 dapat Bangub, ternyata dengan adanya pandemi bangubnya ditarik (karena refocusing anggaran)."

"Nilainya banyak Rp30 miliar sampai Rp40 miliar,” ujar Bupati Kudus HM Hartopo, Senin (6/6/2022).

Hartopo mengatakan, kalau saja pembangunan jembatan tersebut hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp5 miliar pihaknya akan membangunnya sekarang juga.

Berhubung pembangunan jembatan Karangsambung membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, pihaknya akhirnya mengajukan anggaran melalui dana alokasi khusus (DAK) dan Bangub.

“Ini dari Bangub dan DAK sudah diajukan. Kalau di-acc oke."

"Itu estimasinya sekitar Rp30 miliar sampai Rp50 miliar karena harus menjebol semua. Membuat baru,” ujarnya.

Diketahui Jembatan Karangsambung yang membentang di atas aliran Kali Gelis ini masih menjadi lintasan sejumlah warga.

Jembatan yang membentang sekitar 50 meter itu dibangun menggunakan konstruksi besi. Kondisinya saat ini sebagian besar sudah berkarat.

Jembatan yang berada di RT 3/RW4 Dukuh Karangsambung, Desa Bae, Kecamatan Bae, Kudus ini menjadi langganan macet saat pagi hari.

Sebab jembatan tersebut hanya memiliki lebar sekitar 2,5 meter.

Saat ada mobil melintas, maka kendaraan yang melintas dari arah seberang harus menunggu.

Kemacetan yang terjadi di jembatan yang konon dibangun sejak era kolonial Belanda itu karena warga yang berangkat bekerja bersamaan dengan pelajar yang mau berangkat sekolah.

Kemacetan biasanya terjadi antara pukul 6 sampai 8 pagi.

Umumnya warga yang melintas di jembatan tersebut adalah warga Kecamatan Bae maupun Dawe.

Memang jembatan tersebut bisa dikatakan menjadi penghubung dua kecamatan tersebut.

Tepatnya antara Desa Bae dan Desa Besito, Kecamatan Gebog. (*)