Berita Semarang

Pelindo III Serahkan Aset Lahan Pesisir ke Pemkot, Tanggul Laut Segera Dibangun

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Kota Semarang melakukan MoU dengan PT Pelindo III terkait hibah lahan untuk pembangunab tanggul laut, di kantor Wali Kota, Senin (30/5/2022).

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Tanggul laut akan segera dibangun di sepanjang kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dan Tambaklorok.

Kepastian pembangunan setelah adanya MoU antara Pemerintah Kota Semarang dan Pelindo III, di Balai Kota Semarang, Senin (30/5/2022). 

Pelindo III telah menyerahkan aset kepada pemerintah untuk pembangunan tanggul laut sebagai upaya penanganan rob di wilayah Semarang Utara dan Timur. 

Baca juga: Viral, Sopir Duel dengan Anak Punk di Atas Bak Truk di Jalanan Demak

Baca juga: Tiga Mobil dalam Garasi Koperasi di Pati Hangus Terbakar, Diduga Dipicu Korsleting Listrik

Baca juga: Melongok Jepara dalam Coretan di Museum Kartini, Pamerkan Ratusan Lukisan Perupa Muda Jepara

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, penanganan banjir rob di Kota Lunpia sebenarnya telah direncanakan sejak awal dan masih terus berproses.

Satu diantaranya pembangunan tanggul laut.

Sepanjang Tambaklorok akan dikitari tanggul berupa sheet pile. 

Sejak awal tahun, BBWS sudah menyampaikan rencana pembangunan tanggul laut.

Namun persoalannya, tanah belum dihibahkan kepada pemerintah.

Kemudian, Pemkot Semarang menjalin komunikasi dengan Pelindo III agar program ini bisa segera terealisasi. 

"Kami komunikasi terus, akhirnya diserahkan ke Pemkot dan akan dipakai BBWS untuk membangun tanggul laut atau sabuk pantai," jelas Hendi. 

Dia membeberkan, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan tanggul laut atau sabuk pantai ini sekitar Rp 300 miliar.

Rencananya, proyek akan mulai dilelangkan pada Juni.

Sedangkan pembangunan tanggul laut menggunakan sistem multiyears atau dua tahun anggaran sehingga diprediksi rampung pada 2023 mendatang. 

"Juni ini akan dilelang. Kalau tidak salah dengar nantinya multiyears, tapi finishing penanganan rob nanti tetap pada pembangunan tol laut," terangnya. 

Sementara penanganan jangka pendek, Pemerintah Kota Semarang bersama BBWS, TNI, Polri, dan sejumlah stakeholder telah membendung menggunakan sandbag atau karung berisi pasir sebagai tanggul sementara.

Kemudian, pihak Pelindo akan melakukan perkuatan terhadap tanggul sementara tersebut untuk antisipasi banjir rob yang diprediksi akan masih terjadi hingga 7 Juni mendatang. 

Perkuatan dilakukan di kawasan Lamicitra dimana teedapat tanggul sepanjang 500 meter.

Pada bencana rob beberapa hari yang lalu, tanggul tersebut jebol sepanjang 25 meter dan 10 meter. 

"Sudah dibuat penanganan sementara. Dalam waktu dekat Pelindo akan melakukan perkuatan terhadap tanggul sementara. Setelah itu, kami berproses kmomunikasi dengan semua pihak termasuk kementerian PUPR apakah mungkin tanggul laut atau sabuk pantai bisa sepanjang utara tanggul yang sedang dibangun," jelasnya. 

Sementara, Regional Head 3 Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mendukung pembangunan tanggul laut di kawasan Tambaklorok melalui MoU ini. 

Menurutnya, pembangunan tanggul laut ini untuk keperluan masyarakat agar terhindar dari banjir rob ini.

Baca juga: Nasi Pecel Pincuk Godong Jati, Kuliner Khas Andalan Blora, Digemari Karyawan hingga Bupati

Baca juga: Pria Paruh Baya di Brebes Babak Belur Dihajar Massa, Kepergok Curi Motor Petani Cabai di Sawah

Baca juga: Tim Bola Tangan Blora Juara 2 & 3 Popda Karisidenan Pati, segera Hadapi Kualifikasi Pra Porprov

Selama ini, terkendala lantaran area tersebut masuk Hal Pengelolaan Lahan (HPL) Pelindo 3.

Dengan adanya kerjasama ini, lahan dipinjamkan kepada pemerintah agar bisa dibangun tanggul laut. 

"Proyek ini harus dilaksanakan, kita tahu kemarin seperti apa. Harapannya proyek ini menjawab tentang yang dihadapi masyarakat yakni rob," ungkapnya. (*)