TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perdagangan Kota Semarang mulai mengkaji potensi Pasar Manyaran usai musibah kebakaran yang terjadi pada awal Mei lalu.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan, wali kota menginginkan pembangunan secara menyeluruh untuk Pasar Manyaran.
Pasalnya, kondisi pasar tersebut memang perlu dilakukan pembangunan ulang untuk penanganan jangka panjang.
Dinas Perdagangan juga dituntut untuk berinovasi agar Pasar Manyaran lebih ramai dikunjungi masyarakat.
Baca juga: Rob Parah di Semarang, Ada Tiga Titik Tanggul di Pesisir yang Jebol
Baca juga: Lebih dari 8.000 Jiwa Terdampak Banjir Rob di Semarang
Satu diantaranya, usulan dari Komisi B untuk memfungsikan menjadi pasar burung.
“Usulan dari Komisi B paling tidak kita menampung pedagang yang terdahulu sesuai dengan ketentuan dan ada inovasi pengembangan disana," papar Nurkholis, Selasa (24/5/2022).
Pihaknya akan melakukan kajian sesuai potensi wilayah yang ada.
Dinas Perdagangan akan tetap menampung pedagang yang ada ditambah dengan inovasi agar pasar tersebut bisa ramai.
Kemudian, disusul penyusunan detail engineering desain (DED) dan penganggaran.
Dia berharap anggaran pembangunan Pasar Manyaran bisa diakomodir oada anggaran pwribahan tahun ini.
“Kami masih melakukan identifikasi, mungkin bisa saja disana akan ada pasarnya lalu ada konter HP, pasar burung dan lomba kicau burung nanti kita akan sesuaikan kondisi yang ada di sana,” tuturnya.
Menurutnya, Pasar Manyaran bisa dibangun dua lantai dimana lantai bawah bisa untuk lahan parkir dan tempat kontes burung jika nantinya dijadikan sebagai pasar burung.
Sementara, lantai atas bisa untuk aktivitas perdagangan pasar tradisional.
Terkait dengan tempat relokasi sementara untuk pedagang terdampak kebakaran, diakuinya, Pemkot memang belum memberikan relokasi.
Baca juga: Transformasi PLN di Tengah Pandemi Hasilkan Kinerja Keuangan 2021 Terbaik Sepanjang Sejarah
Baca juga: Dian Kristiandi Ungkap 2 PR Besar Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta: Stunting & Anak Putus Sekolah
Nurkholis menginginkan relokasi seluruh pedagang selama pembangunan nanti dilakukan.
"Sementara ini kalau hanya untuk sebagian bisa beraktivitas di sekitar lingkungan disana sepanjang tidak mengganggu fungsi lingkungan dan tidak mengganggu lalu lintas," ujarnya.
Selain itu, Disdag juga berkomunikasi dengan Dinas Sosial Kota Semarang untuk pemberian bantuan sosial bagi pedagang terdampak kebakaran. (*)