TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Puncak Acara Hari Ulang Tahun (Haul) Ke-122 KH Sholeh Darat berlangsung Makam Bergota Kota Semarang pada Rabu (11/5/2022) mulai pukul 6.00.
Acara diisi dengan Maulid Nabi oleh Habib Hamid Sholeh Baaqil, Sambutan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Anasom M Hum, Mauidloh Hasanah atau nasehat kebaikan oleh KH Said Asrori selaku Sekretaris Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan doa penutup oleh KH Hanief Ismail Lc, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Quran An-Nasimiyah Bojongsalaman Semarang Barat Kota Semarang.
Sehari sebelumnya telah dilakukan sarasehan di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang di Gisikdrono Semarang Barat Kota Semarang pada Selasa (10/5/2022) pukul 9.00.
Baca juga: Polres Kudus Gelar Tes Swab Massal Bagi Polisi Yang Terlibat Operasi Ketupat Candi 2022
Baca juga: Hadiri Peresmian Gedung RTQ Al-Maunah, Bupati Pati Haryanto Ingatkan Candu Gadget pada Anak-anak
Baca juga: Rizka Coba Bunuh Diri, Malu dengan Suami karena Pakai Uang Tabungan untuk Bayar Pinjol Rp 38 Juta
Masih dalam rangkaian acara, dilakukan pula pengajian umum di Masjid Ndarat, Jalan Kakap Nomor 212 Dadapsari Semarang Utara Kota Semarang pada Selasa (10/5/2022) pukul 20.00.
Disampaikan oleh Sekretaris Haul Ke-122 KH Sholeh Darat, Muhammad Ichwan, momen kali ini berbeda dengan haul sebelumnya.
Pasalnya, pengajuan KH Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional mulai berproses dan mendapat respons positif dari para santri maupun dari pemerintah.
Bila sebelumnya masih berupa gagasan, kali ini didukung oleh Dinas Sosial Kota Semarang dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah membahas cara pengusulan tokoh gelar pahlawan nasional untuk KH Sholeh Darat.
Gagasan ini juga mendapat dukungan penuh dari keluarga dan keturuan KH Sholeh Darat.
"Saat ini kami masih mengumpulkan dokumentasi, baik berupa foto maupun tulisan tangan KH Sholeh Darat jaman dulu, benda peninggalan beliau, foto-foto yang sayangnya saat ini hanya ada lukisan dan ilustrasi, karya ilmiah seperti skripsi, tesis, dan disertasi, ditambah tulisan para pakar tentang beliau," urai Ichwan.
Adapun benda peninggalan KH Sholeh Darat ialah kentongan dan langgar yang sekarang menjadi Mesjid Ndarat.
Ichwan menambahkan, bila pengajuan gelar pahlawan nasional untuk KH Sholeh Darat disetujui, keturunan akan menandatangani berkas pengusulan gelar pahlawan nasional.
Selain adanya peningkatan proses nonfisik, pembangunan fisik di Makam KH Sholeh Darat pun mengalami peningkatan.
Fasilitas toilet umum sudah jadi dan kini mulai proses pembangunan cungkup atau bangunan untuk menaungi makam.
Baca juga: Danrem Apresiasi Kekompakan Forkopimda Blora dalam Pelaksanaan TMMD Reguler 113 di Alas Malang
Baca juga: Susananya Sudah seperti Endemi Saja, Ganjar Sebut PPKM dan PTM Jalan Beriringan
Baca juga: Pertengahan Tahun Ini, Jokkivolka Musisi Indie Asal Jepara Luncurkan Album Kedua
"Kami berharap pembangunan fisik ini bisa membuat nyaman peziarah yang datang untuk mengikuti teladan kebaikan dan pelajaran dari KH Sholeh Darat," harap Ichwan.
Proses pembangunan didukung oleh Pemerintah Kota Semarang agar penataan Makam KH Sholeh Darat bagus dan menarik.
Hendrar Prihadi selaku Wali Kota Semarang berhalangan hadir karena Upacara Hari Jadi Kota Semarang. (*)