Berita Kudus

Lasmi Bisa Jual 400 Porsi Sehari, Pusat Kuliner Lentog Tanjung Kudus Ramai Diserbu Pemudik

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pemudik tengah menikmati lentog tanjung di pusat kuliner lentog di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus, Minggu (8/5/2022).

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Pusat kuliner lentog tanjung di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus selalu ramai oleh pengunjung setiap hari. Kebanyakan para pengunjung itu yakni para pemudik.

Pantauan TribunMuria.com di pusat kuliner lentog, Minggu (8/5/2022), hampir setiap kios ramai oleh pembeli.

Mereka umumnya datang sekeluarga. Satu di antara pembelinya yaitu Ridwan (52).

Dia datang sekeluarga dari Semarang untuk pulang kampung ke Kudus.

Setiap dia  pulang ke Kudus hampir selalu menikmati kuliner lentog di pusatnya.

“Ini nostalgia. Sejak kecil dulu sering makan lentog. Di sini juga langganan orangtua,” kata Ridwan.

Lentog sebagai kuliner khas Kudus, katanya, memiliki rasa yang tak pernah berubah sejak dia kecil. “Rasanya jos. Mantap,” kata dia.

Untuk menikmati seporsi lentog tanjung, hanya cukup merogoh kocek antara Rp5 ribu atau Rp6 ribu.

Dalam seporsinya terdapat potongan lontong, diguyur sayur nangka muda lengkap dengan kuah santannya yang kental, campuran potongan tahu dan tempe yang dimasak bumbu opor, dan toping bawang goreng menciptakan kelezatan paripurna.

Di antara para penjaja lentog yakni Lasmi. Menurutnya pada lebaran kali ini jauh berbeda dengan lebaran tahun sebelumnya.

“Kalau tahun sebelumnya tidak ada. Sepi. Saat ini ramai. Sebagian besar para pemudik,” kata Lasmi.

Dia mengatakan, pada lebaran tahun ini dalam sehari bisa sampai 400 porsi.

Ketika hari biasa paling banyak habis 200 porsi. “Naik 100 persen,” kata dia.

Lentog di Kudus acap kali dikenal sebagai santapan untuk sarapan.

Untuk itu, sebagian besar kios di pusat kuliner lentog hanya buka sejak pukul 05.00 sampai pukul 10.00.

Tapi ada juga beberapa kios yang sengaja buka sampai sore. (*)