TRIBUNMURIA.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto memimpin Rapat Koordinasi Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Perdagangan (Ekuinda) dalam rangka persiapan menghadapi Hari Raya Idulfitri 1443 H/2022.
Rapat ini berlangsung di Ruang Penjawi Sekretariat Daerah Kabupaten Pati, Rabu (27/4/2022).
Bupati Haryanto mengingatkan bahwa dalam rangka Idulfitri, segala sesuatu harus dipersiapkan sebaik mungkin, mulai dari aspek transportasi, kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), sarana-prasarana, hingga aspek keamanan.
Baca juga: Buronan Kasus Pembunuhan dengan Motif Cinta Segitiga di Pati Akhirnya Terciduk Polisi
Baca juga: PSIS Semarang Resmi Mengumumkan Perpanjangan Status Kontrak Taufik Hidayat
Baca juga: Jelang Lebaran, Jumlah Pengunjung Mal Ciputra Semarang Melonjak Tajam
Terkait transportasi, ia mengatakan bahwa beberapa waktu belakangan ada kendala akibat perbaikan ruas jalan nasional di pantura wilayah Batangan.
"Tapi Alhamdulillah di wilayah Pati, jalan nasional yang kemarin baru dibangun, ditunda pengerjaannya karena kalau dilanjutkan, sampai lebaran belum selesai. (Titik perbaikannya) di wilayah Lengkong sampai Bumimulyo, Kecamatan Batangan," ujar dia.
Ia menambahkan, Jembatan Juwana juga akan diperbaiki.
Namun baru dilakukan setelah lebaran, sehingga tidak mengganggu arus mudik.
Haryanto juga memberi arahan pada dinas terkait untuk memperhatikan jalan-jalan penghubung antarkecamatan yang rusak.
"Akses antarkecamatan rusaknya cukup parah. Minimal ditambal dulu, nanti diperbaiki kemudian. Ini juga untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Jalan rusak banyak dikeluhkan masyarakat di media sosial," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga secara khusus membahas mengenai larangan takbir keliling yang sempat memicu polemik.
"Kemarin sampai ramai di media sosial, ada yang mau demo," kata dia.
Namun, Haryanto menegaskan, setelah ia melakukan tarawih keliling (tarling) di 19 kecamatan, semuanya mengatakan tidak ada takbir keliling.
Namun, Haryanto mengakui ada surat yang ditujukan padanya dengan maksud minta izin untuk takbiran keliling.
"Kalau satu diberi izin, yang lain nanti bisa melaksanakan juga. Lebih baik tidak usah menyelenggarakan. Toh dapat menimbulkan dampak gesekan di masyarakat," ujar dia.
Haryanto menegaskan, pihaknya sama sekali tidak melarang kegiatan takbiran.
Selama ini ia banyak dianggap demikian.
"Kesannya kami tidak membolehkan takbiran, padahal bukan begitu. Takbiran diperbolehkan, tapi di masjid dan musala saja, karena kita belum aman (dari pandemi Covid-19). Kita tidak usah berandai-andai. Edaran (Menteri Agama terkait imbauan untuk tidak takbir keliling) sudah jelas," tegas Haryanto.
Mumpung masih ada waktu, ia meminta para camat dan kepala desa untuk melakukan pendekatan pada masyarakat untuk tidak menggelar takbir keliling.
"Supaya nanti tidak sewa sound system di mana-mana. Seperti di Tayu kemarin, ada warga, sepertinya dari Gunungwungkal, mulai pukul 11 malam sampai sahur keliling setel sound system. Banyak yang terganggu, karena nggak wayahe (bukan waktunya). Akhirnya (sound) diamankan polisi, dikeluarkan nanti setelah idulfitri. Itu sanksinya," jelas Haryanto.
Terkait harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) yang naik, menurut Haryanto masih dalam batas wajar.
"Kebutuhan pokok ada kenaikan sedikit menurut saya tidak jadi persoalan. Justru kasihan petani, kalau mau dapat untung, terhalangi kebutuhan pupuk. Pupuk mahal, tapi harga jual rendah. Kalau mau ada kenaikan harga ditekan," ujar dia.
Selanjutnya, ia juga menekankan soal ketersediaan air dan listrik selama musim lebaran.
Ia meminta PLN dan Perumda Air Minum untuk memperhatikan hal ini.
Baca juga: Siaga Pengamanan Jaringan Listrik selama Lebaran, PLN UP3 Kudus Terjunkan 37 Orang Tim Elite
Baca juga: 146 Wali Murid Kurang Mampu SMP Muhammadiyah 1 Kudus Mendapat Santunan dan Zakat
Baca juga: Keluarga Beruntung, Mudik Gratis Naik Mobil Mewah Alphard dari Alfagift
"PLN jangan sampai pemadaman pada hari-hari yang dibutuhkan itu. Kalau timing tidak pas banyak yang komplain. Air juga sama, jangan sampai terganggu.Kebutuhan-kebutuhan vital ini harus kita perhatikan," tandas Haryanto.
Terkait sektor kesehatan, ia meminta agar dinas kesehatan menempatkan tenaga kesehatan dan vaksinator Covid-19 di posko-posko pengamanan (pospam) dan pelayanan (posyan).
Ia memohon dukungan semua pihak, lintas sektor, agar bahu membahu menciptakan suasana lebaran Idulfitri di Kabupaten Pati yang aman dan kondusif. (*)