TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menghadiri pengajian ramadan di Masjid Besar Al Furqon Kecamatan Nguter, Minggu (10/4/2022).
Pengajian tersebut menghadirkan Ustadz Fikri Haikal Zainuddin MZ.
Tampak hadir Ketua DPRD, Wawan Pribadi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan, bulan suci ramadan merupakan perwujudan rasa solidaritas yang tinggi kepada umat dan rasa ukhuwah yang berdasarkan iman.
Dalam konteks itulah saya ajak seluruh jamaah dan kaum muslimin muslimat di Kabupaten Sukoharjo untuk mengisi bulan ramadan ini dengan beribadah sebanyak-banyaknya, beramal sholeh dan berbuat baik bagi sesama.
Baca juga: Arab Saudi Izinkan 1 Juta Orang Ibadah Haji Tahun Ini, Kemenag Jateng Masih Tunggu Instruksi Pusat
Baca juga: Wallace Costa Berpotensi Dicoret PSIS Semarang, Begini Penjelasan Komisaris Klub
Baca juga: Jelang Mudik, Permintaan Vaksinasi Diprediksi Naik, Dinkes Kota Semarang Siapkan 62 Faskes
“Setiap amal baik yang dilakukan di bulan ramadan merupakan ibadah yang mendapatkan pahala besar dari Allah SWT. Selain itu, saya juga mengharapkan agar umat Islam di Kabupaten Sukoharjo dapat tampil terdepan sebagai figur pelopor pemersatu bangsa yang membentengi diri dengan keyakinan iman yang kokoh dan nilai-nilai yang religius,” ungkapnya.
Bupati juga berharap masyarakat akan terus mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa di mana hal tersebut selaras dengan tema pengajian, yakni Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Menumbuhkan Ghirah Terhadap Dinul Islam.
Selanjutnya, ujar Bupati, dalam kesempatan tersebut Bupati berterima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada tokoh agama Islam dan seluruh umat Islam di Kabupaten Sukoharjo yang telah memberikan kontribusi positif dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.
Atas kondisi tersebut, berbagai kebijakan dan program di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dapat berjalan dengan baik serta Kabupaten Sukoharjo senantiasa dalam keadaan aman, damai, dan kondusif.
“Kegiatan untuk menghimpun dana pembangunan rumah tahfidz, sebagai pemerintah sangat apresiasi, sangat luar biasa, dan siap memberikan bantuan Rp 200 juta, takmir masjid bisa segera sampaikan proposalnya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Besar Al Furqon Nguter, Mudjiono, mengatakan bahwa Masjid Al Furqon Nguter telah berdiri tahun 2016 dan dimiliki umat Islam dan dibangun di atas lahan milik aset desa.
Masjid tersebut dibangun secara bertahap dan proses yang panjang.
Tahap pertama membangun masjid induk dibangun dengan biaya sekitar Rp 2,5 miliar, tahap dua relokasi kantor Koramil Nguter yang ada di kompleks masjid dengan biaya Rp 1,5 miliar di mana lahan digunakan untuk parkir dan tempat wudhu.
Baca juga: PBNU Gelar Bazar di Kudus, Ibu-ibu Senang Dapat Minyak Goreng Murah, NW: Masyarakat Antusias
Baca juga: Warga Antusias Tonton Prosesi Kirab Buka Luwur, Jelang HUT ke-473 Kabupaten Jepara
Baca juga: Stafsus Bupati Blora Harus Segera Diberhentikan, Pengangkatannya Tak Punya Landasan Hukum
Untuk tahap ketiga, renovasi serambi yang runtuh dengan biaya Rp 216 juta termasuk perawatan masjid induk.
“Sekarang ini merupakan pembangunan tahap keempat, membeli tanah untuk pembangunan rumah tahfidz sekitar 350 meter persegi yang ada di samping masjid. Tanahnya sudah lunas dan tinggal penggalangan dana untuk pembangunan gedungnya yang membutuhkan Rp 1,2 miliar,” jelasnya. (*)