Berita Temanggung

Jajakan Takjil, Omset Pedagang Penganan di Temanggung Naik hingga 100 Persen: Berkah Ramadan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjaja penganan di Jalan MT Haryono Temanggung melayani pelanggan yang membeli takjil jelang buka puasa Ramadan, Jumat (8/4/2022). Omset pedagang penganan meroket hingga 100 persen saat Ramadan.

TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG – Berkah Ramadan dirasakan oleh sejumlah pedagang penganan di Temanggung yang menjajakan takjil pada sore hari, jelang buka puasa Ramadan.

Omset dagangan mereka melesat tajam, sejam memasuki Ramadan. Antara 50 persen, bahkan hingga 100 persen.

Tentu saja, kondisi ini disyukuri oleh para pedagang, di tengah melonjaknya sejumlah harga bahan pokok.

Demikian disampaikan Yuliyati (42), seorang penjaja takjil di Jalan MT Haryono, Pandean, Kecamatan Temanggung.

“Memang benar kalau bulan Ramadan itu adalah bulan yang penuh berkah. Kami sangat merasakan itu."

"Momentum ini yang sangat ditunggu-tunggu para pedagang ta’jil, saya maupun yang lain,” ungkap  warga Perum Tlagamukti itu, dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).

Ia mengungkapkan, jika hari biasa dirinya meraup omset sekitar Rp1 juta, namun di bulan Ramadan omsetnya melinjak antara 50 hingga 100 persen.

Yakni mencapai Rp 1,5 sampai Rp 2 juta per hari.

Menurutnya lagi, seperti pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, omset dagangan yang ia miliki bisa semakin tinggi saat mendekati hari raya Lebaran sekitar H-7 hingga H-1.

“Kalau sudah deket Lebaran semakin ramai."

"Kan banyak juga biasanya pemudik yang datang atau mereka yang sedang melintas sengaja berhenti untuk beli takjil pas berbuka puasa,” ungkapnya.

Tak hanya beraneka ragam olahan makanan ringan asin dan manis saja, di lapak dagangan takjil yang ada biasa dijual juga beberapa jenis lauk pauk hingga variasi minuman dalam kemasan plastik.

Semua itu ramai diburu masyarakat selain karena rasa yang lezat, beragam menu pilihan, namun juga harganya yang super merakyat.

“Kalau masalah harga macem-macem. Ada yang seribuan sampai belasan ribu tergantung apa yang dibeli."

"Selain titipan, kami juga buat sendiri makanannya. Memang setiap Ramadan tiba kami buka sore hari, tetapi hari biasa ya pagi,” tukasnya. (*)