Jokpin Meninggal Dunia
Profil Joko Pinurbo 'Jokpin' Penyair Ternama Tanah Air yang Meninggal Hari Ini
Profil dan biodata Joko Pinurbo sastrawan Jogja kelahiran Sukabumi, lulusan Universitas Sanata Dharma Jogja. Jokpin dikenal dengan gaya puisi nyentrik
Kabar perihal kondisi Jokpin itu tersebar luas, termasuk di media sosial.
Warganet pun memanjatkan doa agar sastrawan berusia 61 tahun itu segera sembuh dan bisa kembali berkarya.
Kerja penyair sejatinya sebuah bagian dari jiwa yang bersedia berbagi ketekunan kecil untuk merawat dan mengolah potensi bahasa Indonesia.
Hal ini agar bahasa kita bisa mekar menjadi bahasa ekspresi yang lebih kaya dan fleksibel.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 31 Agustus 2023, Jokpin menghadiri ajang penghargaan Achmad Bakrie XIX yang diselenggarakan di Jakarta.
Dia menjadi salah satu penerima penghargaan untuk bidang sastra.
Dalam sambutannya, seperti dikutip dari Kompas.id (2/9/2023), Jokpin berterima kasih telah mendapat penghargaan tersebut di tengah kurangnya apresiasi terhadap karya intelektual, penelitian, dan sastra.
”Kerja penyair sejatinya sebuah bagian dari jiwa yang bersedia berbagi ketekunan kecil untuk merawat dan mengolah potensi bahasa Indonesia."
"Hal ini agar bahasa kita bisa mekar menjadi bahasa ekspresi yang lebih kaya dan fleksibel,” tuturnya.
Dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-60, Jokpin juga menerbitkan kumpulan puisi berjudul Epigram 60 pada 16 Mei 2022.
Dalam buku tersebut, Jokpin menghadirkan sejumlah epigram atau puisi pendek yang merespons beragam persoalan, misalnya, pandemi Covid-19, jerat pinjaman daring atau pinjaman online, dan rendahnya upah minimum regional Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelum itu, Jokpin telah menerbitkan banyak kumpulan puisi, di antaranya Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2001), Telepon Genggam (2003), Kekasihku (2004), Pacar Senja (2005), Kepada Cium (2007), Tahilalat (2012), dan Baju Bulan (2013).
Buku puisi Jokpin lainnya adalah Bulu Matamu: Padang Ilalang (2014), Surat Kopi (2014), Surat dari Yogya (2015), Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016), Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (2016), Buku Latihan Tidur (2017), Perjamuan Khong Guan (2020), Salah Piknik (2021), Sepotong Hati di Angkringan (2021), dan Kabar Sukacinta (2021).
Selain itu, Jokpin juga telah meraih berbagai penghargaan sastra, yakni Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001 dan 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002 dan 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005 dan 2015), dan South East Asian (SEA) Write Award (2014). (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Penyair-Joko-Pinurbo-Jokpin.jpg)