Relawan Ganjar Dikeroyok
Banyak Karangan Bunga di Markas TNI setelah 'Tragedi Boyolali', Mahfud: Biasalah Gimik
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut karang bunga yang berbanjar di markas TNI setelah 'Tragedi Boyolali' adalah sandiwara dan gimik-gimik politik.
TRIBUNMURIA.COM, BOYOLALI - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti banjaran karangan bunga di markas TNI, setelah 'Tragedi Boyolali'.
Diketahui, sejumlah karangan bunga tampak berjejer di depan Markas Kompi 8 Yonif Raiders 408/Sbh Boyolali.
Karangan bunga tersebut muncul setelah sejumlah oknum TNI dari Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, melakukan penganiayaan terhadap 7 orang relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali pada Sabtu (30/12/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS: Kapuspen TNI Akui Ada Oknum Prajurit Aniaya Relawan Ganjar di Boyolali
Baca juga: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Ragukan Keterangan Dandim Boyolali: Relawan Langsung Diserang
Baca juga: Tragedi Boyolali Petaruhan Integritas Pemilu 2024, Eks Panglima TNI: Kawal agar Tidak Melenceng
Dikutip dari Tribun Solo, terdapat lebih dari 20 karangan bunga yang berjejer di utara Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah.
Karangan bunga tersebut berisi tulisan yang berbeda-beda.
“Tetap dukung 408 Bravo”, “Yang kemaki harus dibina”, “Sampean sampun leres pak! Boyolali Anti War Wer (Anda sudah benar pak! Boyolali Anti War Wer)”.
Namun, mayoritas tak terdapat identitas pengirim pada karangan bunga yang berjajar tersebut.
Selain itu, ada pula spanduk dukungan untuk TNI yang dipasang di bawah baliho Ganjar-Mahfud.
Karangan bunga untuk dua korban penganiayaan yang masih dirawat di rumah sakit juga ada.
Menanggapi banyaknya karangan bunga tersebut, Menko Polhukam Mahfud MD yang juga merupakan cawapres nomor urut 3, menyebutnya sebagai gimik politik.
“Kan sudah diproses. Menurut saya itu nggak bisa dibuat sandiwara-sandiwara dengan bunga, dengan apa itu."
"Itu yang sandiwara bunga dan bunga itu ya, biasalah permainan gimik-gimik politik,” kata Mahfud, Selasa (2/1/2023).
Substansinya kekerasan oknum TNI kepada sipil
Mahfud mengatakan, pada substansinya, terdapat tindakan kekerasan berupa penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap warga sipil yang menjadi relawan Ganjar-Mahfud.
“Substansinya itu adalah penganiayaan dan sangat fatal kalau itu dilakukan oleh anggota TNI,” tegasnya.
Di sisi lain, Mahfud optimisti TNI masih konsisten untuk tetap netral dalam Pemilu 2024.
Menurutnya, karangan bunga dukungan penganiayaan itu tidak akan membuat TNI terpengaruh.
Pantik solidaritas warga untuk korban
Puluhan warga Boyolali menjenguk relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI, yang dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Minggu (31/12/2023).
Relawan Ganjar-Mahfud tersebut harus menjalani rawat inap setelah menjadi korban tindak kekerasan oknum TNI seusai mengikuti acara kampanye calon presiden (capres) nomor urut 3, Sabtu (30/12) kemarin.
"Kita relawan Pak Ganjar, menjenguk saudara kita yang terkena musibah kemarin, setelah mengikuti launching KTP Sakti, dianiaya dan dipikuli sejumlah oknum aparat," kata perwakilan warga, Victor Adi Saputra.
Warga yang datang menjenguk mayoritas mengenakan pakaian dengan warna dominan hitam.
Ini sebagai simbol duka cita atas kekerasan yang menimpa warga sipil yang turut meramaikan kampanye pemilu sebagai rangkaian gelaran pesta demokrasi lima tahunan.
Selain itu, warga juga membawa buket bunga simbol kesucian suara rakyat. Juga sebagai simbol cinta warga kepada seluruh relawan yang berjuang untuk Ganjar-Mahfud.
Kata Victor, insiden penganiayaan oknum TNI terhadap rakyat sipil di tengah rangkaian pelaksanaan kampanye Pemilu seperti ini sangat memprihatinkan.
Ia berharap, ke depan tak ada lagi peristiwa seperti ini, yang menimpat relawan Ganjar-Mahfud dan relawan lainnya, di seluruh Indonesia.
"Kita datang ke sini puluhan orang, selain membawa buket bunga, kita juga menggalang aksi solidaritas, sedikit-sedikit untuk membantu biaya pengobatan dan biaya lainnya."
"Tujuannya untuk meringankan saudara dan menguatkan saudara kita," tutur dia.
Victor menambahkan, warga yang turut bersamanya menjenguk korban seluruhnya merupakan warga Kecamatan Sawit.
Menurutnya, mereka tergabung dalam komunitas 'Sawit Bergerak untuk Relawan Ganjar'.
Ia berharap, korban segera sembuh dan pulih, serta bisa kembali beraktivitas kembali seperti semula.
Selain itu, ke depan setelah sembuh dapat kembali bergerak untuk bersama-sama dengan rakyat memenangkan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
"Kalau sudah sembuh dan mentalnya sudah pulih lagi, kita kembali bersama-sama untuk bergerak memenangkan Pak Ganjar," ucapnya.
Sebagai informasi, tujuh relawan Ganjar-Mahfud menjadi korban penganiayaan anggota TNI di depan Markas Kompi Yonif 408/Raider, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).
Dua orang dirawat di RSUD Pandang Arang Boyolali, sedangkan lima korban lain sudah dipulangkan.
Namun, kabar terbaru, satu orang relawan Ganjar-Mahfud yang sebelumnya dipulangkan, terpaksa kembali ke rumah sakit dan menjalani rawat inap.
Hal ini lantaran terjadi pendarahan pada sekitar mata korban.
Menurut pihak TNI, kejadian tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antara pelaku dan korban yang baru selesai mengikuti kampanye Ganjar-Mahfud.
Saat ini, enam anggota TNI telah dijadikan tersangka kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud, yakni Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F, dan Prada M, yang merupakan anggota Kompi B Yonif Raider 408/Sbh. (*)
Danpom IV/Diponegoro: 6 Oknum TNI Penganiaya Relawan Ganjar Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Ragukan Keterangan Dandim Boyolali: Relawan Langsung Diserang |
![]() |
---|
Tragedi Boyolali Petaruhan Integritas Pemilu 2024, Eks Panglima TNI: Kawal agar Tidak Melenceng |
![]() |
---|
Solidaritas Warga Boyolali, Bawa Buket Bunga Jenguk Relawan Ganjar Korban Kekerasan Oknum TNI |
![]() |
---|
Keluarga Relawan Ganjar Tolak Damai, Kembalikan Bingkisan dari TNI: Proses Hukum sampai Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.