Pilpres 2024

Disambut Ribuan Warga Madura di Suramadu, Mahfud MD Ingin Kampungnya Masuk Sejarah Indonesia

Saat pulang kampung, Mahfud MD disambut gegap gempita ribuan warga Madura sejak di Jembatan Suramadu Surabaya hingga ke kampung halamannya di Madura.

Istimewa
Cawapres Mahfud MD pulang ke kampung halamannya di Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023). Mahfud MD mendapat sambutan meriah warga Madura sejak memasuki Jembatan Suramadu. 

Setelah menghadiri serangkaian acara di Bangkalan, Mahfud kemudian melakukan perjalanan ke Pamekasan.

Mahfud dan keluarga juga tidak lupa berziarah ke makam ayahandanya.

Seusai berziarah, Mahfud menuju Pondok Pesantren Annuqayah untuk bersilaturahmi dengan para kiai dan pengurus pondok.

Selanjutnya, dilanjutkan ke Ponpes Al-Amin. Dan yang terakhir, Mahfud MD menuju ke Pendopo Kabupaten Sumenep untuk memenuhi undangan istiqhosah kebangsaan di GOR A. Yani Sumenep.

Ingin kampung halaman tercatat dalam sejarah

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD ingin kampung halamannya, Desa Plakpak, Kabupaten Pamekasan, Madura tertulis dalam sejarah Indonesia.

Keinginan itu disampaikan Menkopolhukam RI tersebut saat ziarah ke pemakaman ayahnya di Dusun Seccang, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Sabtu (18/11/2023) siang.

Mahfud MD menceritakan, sekitar tahun 1968-1970 sering liburan ke Desa Plakpak, Pamekasan saat pulang ke kampung halamannya.

Dahulu saat Mahfud MD masih kecil, Desa Plakpak dikenal sebagai kampung yang sepi.

"Kampung sepi ini merupakan tempat kenangan saya, karena kalau liburan saya main di sini," cerita Mahfud MD di hadapan warga setempat yang ikut berdoa di makam ayahnya.

Mahfud MD juga menceritakan, semasa bayi, ia dilahirkan di Kabupaten Sampang, Madura.

Ayahnya, Mahmodin merupakan warga Desa Plakpak, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Saat Mahfud MD masih kecil, ayahnya menjabat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang selalu berpindah tempat kerja, mulai dari Kota Pamekasan, Kecamatan Pegantenan, Desa Tamberu, Kecamatan Omben, Sampang, Larangan, dan Galis.

Lalu memasuki tahun 1957, ayahnya pindah tugas di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.

"Saya dilahirkan di Sampang, tapi ayah saya asli warga Desa Plakpak, Pamekasan," ceritanya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved