Berkat Prestasi BUMN dan PSSI, Elektabilitas Cawapres Erick Thohir Melambung Tinggi

TRIBUNMURIA.COM - Pengamat Politik sekaligus Guru Besar FISIP Universitas Airlangga, Prof Dr Hotman Siahaan mengatakan elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) tengah melambung tinggi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Menurutnya, hal itu disebabkan prestasi yang dimiliki pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut di Kementrian BUMN dan PSSI.

"Erick Thohir berada di ranking tertinggi survei karena popularitasnya akibat prestasi sebagai Menteri BUMN dan Ketua PSSI," kata Prof Hotman, saat dihubungi Selasa (12/09/2023).

Terbukti, elektabilitas Erick Thohir terekam berada di posisi teratas dari berbagai hasil survei. Misalnya di survei nasional terbaru dari Polling Institute periode Agustus, nama Ketum PSSI ini terpantau menduduki posisi tertas sebagai cawapres dengan torehan hasil 15,1 persen.

Dalam rincian survei tersebut, ia berhasil mengalahkan kandidat potensial lainnya seperti Gurbernur Jawa Barat Ridwan Kamil 14,2 persen, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 9.8 persen, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD 8,8 persen.

Tentu elektabilitas melejit itu didapat Erick Thohir lantaran berhasil menakhodai BUMN dan PSSI. Ia berhasil mentransformasi perusahaan pelat merah itu ke arah lebih baik seperti menghadirkan program-program yang dirasakan masyarakat.

Adapun programnya seperti Magenta BUMN untuk memberikan pengalaman kerja untuk generasi muda, program hunian murah untuk generasi muda, dan Pasar Digital UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. 

Begitu juga di PSSI, Erick Thohir juga menghadirkan program untuk memajukan sepak bola Tanah Air. Program ini di antaranya seperti menuju pembinaan generasi muda menuju generasi emas untuk mencetak pemain berkualitas dan menghadirkan yayasan sosial untuk membantu mantan pemain timnas.

"Akibat kinerja tersebut, Erick Thohir sangat potensial sebagai cawapres," pungkas Prof Hotman.