Mudik Lebaran 1444 H

H+1 Lebaran 2023, Arus Lalu Lintas di Bawen Kabupaten Semarang Padat Merayap

Kepadatan lalu lintas terjadi di jalan arteri Semarang-Solo, tepatnya di persimpangan Bawen dan Exit Tol Bawen pada H+1 Lebaran

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/Budi Susanto
Situasi di Perbatasan Kabupaten Semarang yang padat merapay pada H+1 Lebaran, Minggu (23/4/2023) siang. 

TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Kepadatan lalu lintas terjadi di jalan arteri Semarang-Solo, tepatnya di persimpangan Bawen dan Exit Tol Bawen, Kabupaten Semarang pada H+1 Lebaran 2023 atau Idulfitri 1444 H, Minggu (23/4/2023) siang.

Persimpangan Bawen sendiri merupakan pangkal dari kepadatan lantaran mempertemukan arus lalu lintas dari tiga arah, yaitu Semarang, Salatiga/Solo dan Magelang/Yogyakarta.

Kepadatan biasanya terjadi pada momen tertentu, misalnya libur lebaran di mana para pemudik dan warga lokal mulai banyak berwisata dan sebagian besarnya menuju arah Yogyakarta.

Seorang sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) di persimpangan Bawen, Supardi, mengatakan bahwa kepadatan pada umumnya terjadi pada H+1 sampai H+2 Lebaran.

“Biasanya mulai siang sampai sore, banyak yang ke arah Jogja. Lalu malamnya dari arah Jogja ke sini lagi ke arah Solo atau Semarang,” kata Pardi, sapaannya.

Baca juga: H+1 Lebaran, Jalur Non Tol Kota Semarang - Kabupaten Semarang Macet 12 Km

Baca juga: Arus Balik Terpantau Meningkat di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Gardu Miring Difungsikan

Selain lalu lintas tersebut, faktor lain penyumbang kepadatan yaitu kendaraan-kendaraan yang keluar dari Exit Tol Bawen.

Sebagian besar kendaraan yang keluar dari Exit Tol Bawen berbelok ke kanan, mengarah ke Magelang/Yogyakarta menggunakan persimpangan Bawen.

Dari pantauan Tribunjateng.com mulai sekitar pukul 12.00 hingga 14.30 WIB, rata-rata kepadatan kendaraan mengekor sepanjang sekitar 500 meter sampai satu kilometer di semua arah.

Di Jalan Semarang-Solo, kepadatan mengular sampai daerah seberang Dusun Semilir.

Sementara itu untuk arus sebaliknya, antrean kendaraan terjadi sampai di daerah depan Kampoeng Kopi Banaran.

Untuk arus yang menuju ke Magelang/Yogyakarta, kepadatan terjadi di kedua arah hingga persimpangan Jalan Lingkar Ambarawa (JLA).

“Kami berupaya mengatur lalu lintas baik dari pagi sampai malam agar tidak ada kekacauan di sini, karena seringnya di sini jadi simpul kemacetan,” kata Pardi. (*)


 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved