Berita Kabupaten Semarang

Ritual Padusan Jelang Ramadan, Ribuan Warga Padati Sendang Nyatnyono Ungaran

Ribuan warga memadati area Sendang Kalimah Tayyibah di Desa Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang untuk melaksanakan bersih diri

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Muhammad Olies
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Ribuan warga memadati area Sendang Kalimah Tayyibah di Desa Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang untuk melaksanakan bersih diri (padusan) sebelum memasuki Ramadan 2023, Rabu (22/3/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Ribuan warga memadati area Sendang Kalimah Tayyibah di Desa Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang untuk melaksanakan bersih diri (padusan) sebelum memasuki Ramadan 2023, Rabu (22/3/2023).

Dari pantauan pada sore hari menjelang petang, warga masih berdatangan dan mengantre untuk mandi di sendang tersebut.

Sendang tersebut merupakan sendang keramat diyakini sebagai peninggalan seorang tokoh penyebar agama Islam di Jawa, yakni Syeikh Hasan Munadi yang hidup sezaman dengan para Walisongo.

Menurut penuturan seorang pengurus Sendang Kalimah Tayyibah, Ahmaji, air dari sendang tersebut dipercaya memiliki karomah serta bisa memberikan berkah bagi warga.

“Masyarakat meyakini mandi di Sendang Kalimah Tayyibah bukan sembarang air, jadi mengharap barokahnya mbah wali, mengharap ridhonya Allah SWT, agar ibadah puasanya berjalan lancar,” ungkap Ahmaji kepada Tribunjateng.com.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah di Pati, Ramadan Hari Ke-1, Beserta Bacaan Niat Puasa Lengkap dengan Artinya

Baca juga: Bazar Ramadan Digelar Sebulan Penuh di Alun-alun Blora, Dilelang Bupati Sebelum Buka Puasa

Baca juga: Jadwal Salat Tarawih Pertama Ramadan Dipastikan Malam Ini, Berdasarkan Hasil Sidang Isbat

Kegiatan padusan itu, menurut Ahmaji, sudah rutin dilakukan warga baik warga lokal maupun luar Kabupaten Semarang setiap tahunnya, menjelang masuknya bulan puasa.

Dia menerangkan, sudah 20 tahun berturut-tutut sendang tersebut ramai dikunjungi. Warga yang mandi di sana, tidak mengambil air langsung di sendang.

Di lokasi sendang sudah dibangun tempat khusus mandi dengan air dari sendang yang mengalir dan keluar melalui kran-kran. Para pengunjung harus mengenakan sarung dan dilarang telanjang.

Seorang pengunjung, Sulistyo (43), mengaku sudah sering bersih diri di sendang tersebut.

Dia datang dari Kota Semarang sengaja menuju ke Sendang Nyatnyono untuk melakukan bersih-bersih.

“Sering, biasanya waktu Kamis malam, tapi kalau ini padusan. Mudah-mudahan mendapat berkah,” kata dia.

Sebagai informasi, sendang ini juga menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Kabupaten Semarang, khususnya Desa Nyatyono yang dilakukan oleh Waliyullah Hasan Munadi, dan putranya Waliyullah Hasan Dipuro.

Lazimnya setelah melakukan ritual padusan, para pengunjung kemudian berziarah ke makam Syaikh Hasan Munadi dan Syaikh Hasan Dipuro yang letaknya berada di atas sendang. (*)
 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved