Berita Kudus
Jokowi Bingung Harga Beras Mahal, Bulog Kudus Distribusikan Sembako di Bawah Harga Pasar
Harga beras mahal, Badan Urusan Logistik (Bulog) menggencarkan distribusi bahan pokok sembako dengan harga murah di bawah harga pasar jelang Ramadan.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Badan Urusan Logistik (Bulog) menggencarkan distribusi bahan pokok sembako dengan harga murah di bawah harga pasar jelang Ramadan.
Di antaranya adalah beras, minyak goreng subsidi, gula pasir, dan terigu.
Di Kabupaten Kudus, distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menyasar kegiatan bazar murah.
Baca juga: Jokowi Bingung Harga Beras Mahal Padahal Panen Raya, Berikut Harga Beras di MD Mall Blora
Baca juga: Harga Beras Blora Naik Rp 250, Masih Stabil
Baca juga: Harga Beras Anjlok hingga Rp1.000 Per Kilogram, Pedagang Pasar Baru Kudus Rugi Puluhan Juta Rupiah
Beras jenis medium dibandrol Rp9.000 per kilogram, dan beras premium Rp11.000 per kilogram.
Kepala Gudang Bulog Kaliwungu Kudus, Eko Setyawan, mengatakan belum lama ini pihaknya mendistribusikan 1 ton beras dalam acara bazar murah program Business Development Service (BDS) di halaman Kantor KPP Pratama Kudus pada 14-15 Maret 2023.
Masyarakat bisa membawa pulang maksimal 10 kilogram per orang, dalam rangka menyediakan kebutuhan beras keluarga dengan harga terjangkau.
Menurut dia, saat ini harga jual beras medium di pasaran masih berkisar Rp10.500 - Rp11.000 per kilogram.
Lebih tinggi Rp1.500 - Rp2.000 per kilogram dibandingkan dengan beras dari Bulog.
Pihaknya memastikan, kebutuhan masyarakat Kudus terkait beras selama Ramadan nanti bakal tercukupi dengan baik.
"Ini program pemerintah dalam rangka menekan inflasi. Harga jual beras lebih murah dari pada harga jual di pasaran," terangnya, Jumat (17/3/2023).
Eko menambahkan, selain mendistribusikan beras, pihaknya juga mendistribusikan minyak goreng subsidi Rp14.000 per liter, gula pasir Rp13.500 per kilogram, dan terigu Rp11.700 per kilogram.
Semua pembelian tanpa ada syarat, namun dibatasi untuk beras dan minyak goreng subsidi dalam rangka pemerataan untuk semua masyarakat yang membutuhkan.
Sedangkan gula pasir dan terigu tidak ada pembatasan jumlah.
"Harapan kami, untuk kebutuhan pangan ini bisa stabil, masyarakat bisa membeli dengan harga murah, sehingga tidak terbebani," ujarnya.
Seroang warga, Juwinah merasa terbantu dengan adanya penjualan beras Rp9.000 per kilogram.
Kata dia, selama harga beras melambung tinggi, keluarganya terpaksa mengurangi beberapa kebutuhan harian agar tidak membengkak.
Seperti daging ayam diganti dengan telur ataupun tempe dan tahu sebagai lauk.
Semua itu dilakukan dalam rangka mengontrol pengeluaran kebutuhan sehari-hari.
"Dapat beras harga murah pasti senang, karena selama ini harga beras di atas Rp10.000 per kilogram."
"Bahkan, sempat saya beli Rp12.500 per Kg. Semoga beras harganya kembali stabil, kasihan masyarakat," harapnya.
Jokowi bingung saat masa panen, tapi harga beras mahal
Pemberitaan media mainstream dan media sosial ramai dengan pernyataan Presiden Jokowi yang bingung dengan harga beras yang masih mahal meski dalam kondisi panen raya.
Jokowi akhirnya mencari tahu penyebab kenaikan harga beras tersebut.
Jokowi mengatakan pemerintah terus berupaya menyeimbangkan harga gabah petani dengan harga beras ke konsumen.
Namun, dalam mencari titik keseimbangan harga tersebut diakui Jokowi sebuah hal yang sulit.
Terkait hal itu, tribunmuria.com mencoba menggali informasi terkait harga beras di daerah.
Lokasi yang disasar media ini adalah MD Mall Blora yang terletak di timur Alun-alun Blora.
Supervisor MD Mall Blora, Tintin mengatakan, pihaknya menjual beras dengan dua varian.
"Kita beras ada dua varian, yang biasa sama yang poles," ucap Tintin kepada tribunmuria.com di lokasi, Kamis (16/3/2023).
Diterangkannya, untuk beras cap ikan piring biasa Rp 12.750/kg, hanya saja dijual per 10 kg dengan harga Rp 127.500.
"Untuk yang super 13.750/kg, yang dijual per 10 Kg Rp 137.500. Harga Rp 65.750 per pack 5 kg biasa, yang di atasnya Rp 71.000 per 5 kg," terang Tintin.
Dirinya pun membeberkan harga sembako yang lain di tempat yang tergolong mini market ini.
"Untuk gula kita jual Rp 13.100/kg ada kenaikan Rp 100, Tepung Rp 9000/kg biasa hingga Rp 10.650.
Sedangkan untuk Minyak kita lagi kosong, untuk harganya Rp 13.800/liter.
"Yang lain bervariasi, bisa sampaiharga Rp 35.000 untuk yang 2 liter," ujar Tintin.
"Tidak ada kenaikan harga untuk hari ini, masih stabil ya. Yang naik itu ya harga gula, naiknya Rp 100," tambah Tintin.
Menurutnya, menjelang ramadan ini untuk beras ini mungkin harganya stabil.
"Karena waktu panen juga, harga di luaran mungkin bisa di bawahnya," pungkas Tintin. (sam)
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Mustakim Masih Bersyukur, Tak Kuat Nanjak Bus Wisata Nyaris Terjun Jurang Sedalam 100 M di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.