Berita Pati

Sisi Mistis Bukit Lewung di Balik Peristiwa Tersesatnya Mobil HR-V di Hutan Tambakromo Pati

TribunMuria.com mendatangi lokasi tersesatnya sebuah mobil HR-V di area hutan dan kebun Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.

|
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Moch Anhar
istimewa
Tangkapan layar video warga merekam wujud mobil nyasar berjenis Honda HRV warna putih di hutan Pati. 

"Mobil itu di bawah keadaannya bersih. Ban-nya juga tidak ada gumpalan lumpur," kata dia.

Totok yang keheranan sempat bertanya pada Sigit, si pengemudi, tentang kronologi bagaimana ia bisa mengemudi sampai hutan.

Sigit mengaku dari Tayu, Pati, hendak menuju ke Pasuruan. Ia mencari jalan alternatif menuju Tol Sragen dengan bantuan Google Maps untuk menghindari jalur Juwana yang macet.

"Dia bilang ngikutin Google Maps. Saat masuk jalan tanah di tengah hutan, dia merasa seperti sedang melintas di jalan raya biasa. Begitu sampai jalan buntu (dekat hutan jati dan ladang jagung), dia juga memutar balik mobil dengan gampang. Begitu mobil berbalik arah dan di depan ada jalan tanah yang becek dan menanjak, barulah dia kaget dan sadar sudah tersesat," tutur dia.

Menurut Totok, setelah sadar tersesat dan tidak mungkin kembali ke jalan raya tanpa bantuan derek, Sigit akhirnya diam menunggu di tengah hutan sampai pagi.

Aki mobilnya sampai tekor kehabisan daya karena lampu mobil dibiarkan menyala sampai pagi. Mengingat kondisi hutan yang gelap-gulita.

Menjelang pagi, Sigit berupaya berjalan kaki ke permukiman warga untuk meminta bantuan. Namun karena medan jalan yang ekstrem, ia justru terpeleset sampai kakinya terluka dan harus dibopong saat warga menemukannya.

Totok menambahkan, pada malam hari saat tersesat, Sigit sebetulnya sudah menghubungi seorang temannya untuk datang membantu.

"Temannya katanya datang menyusul naik Pajero. Tapi begitu sampai di batas jalan aspal dan melihat jalan tanah, dia putar balik karena merasa mustahil HR-V bisa lewat situ," kata dia.

Bagi Totok, memang mustahil mobil HR-V dalam kondisi "normal" bisa lewat situ. Bahkan, ia sempat menantang Sigit untuk mencoba kembali ke jalur itu saat cuaca panas dan kondisi tanah kering.

"Kalau memang bisa naik ke sana lagi, berarti memang jagoan," ucap dia.

Totok melanjutkan, Sabtu pukul 10 pagi ia dimintai tolong untuk membantu proses evakuasi.

"Saya dikasih shareloc Google Maps. Ketika saya ikuti justru saya malah tersesat di hutan Simpar (Desa Larangan). Mobil saya malah kejebak lumpur di sana sampai saya harus balik ambil dongkrak. Akhirnya baru bisa evakuasi mulai jam 14.00 dan selesai sekitar jam 16.00," kata dia.

Proses evakuasi menurut Totok cukup rumit.

Beberapa kali ia harus menggunakan bantuan winch untuk sekadar maju beberapa meter.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved