Ekonomi

Harga Beras di Kudus Tembus Rp 12.000 Per Kg, Naik Rp 1.500 dari Januari

Harga beras di Kabupaten Kudus terus merangkak naik. kini dibanderol Rp 12.000. Angka ini mengalami peningkatan Rp 1.500 dari harga yang dipatok pada

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Muhammad Olies
Tribun Muria/Saiful Ma'sum
Sejumlah pekerja sedang mengemas ulang beras di Pasar Baru Kudus sebelum dipasarkan ke konsumen, Senin (6/2/2023) 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Harga beras di Kabupaten Kudus terus merangkak naik.

Satu kilogram beras jenis medium di tingkat konsumen, kini dibanderol Rp 12.000. Angka ini mengalami peningkatan Rp 1.500 dari harga yang dipatok pada Januari lalu. 

Pedagang sembako di Pasar Baru Desa Wergu Wetan, Kecamatan Jati, Lastri mengatakan, harga jual beras mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir. 

Kata dia, beras jenis medium - premium dibanderol mulai dari Rp 12.000 - Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan beras dengan kualitas rendah (jelek) dibanderol Rp 11.000 per kilogram.

"Stoknya langka, makanya harga beras jadi naik. Paling murah Rp 11.000 yang kurang bagus, kalau yang medium sampai yang paling bagus mulai Rp 12.000 per kilogram," terangnya, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Pensiunan Polisi Penabrak Mahasiswa UI Ganti Cat Mobil, Pakar: Jangan Sepelekan, Code of Silence

Baca juga: Perayaan Cap Go Meh, Ada Sajian Lontong Khas Blora di Kelenteng Hok Tik Bio

Baca juga: Inflasi Jateng Januari 2023 Dipicu Kenaikan Harga Beras Hingga Rokok Kretek Filter

Di tingkat tengkulak atau pedagang grosir, beras jenis medium dibanderol Rp 11.500 per kilogram.

Seorang pedagang beras, Parsi menjelaskan, harga jual beras dari tengkulak ke pedagang eceran mulai dari Rp 11.350 - Rp 11.500 per kilogram. Namun, di tingkat pengecer dipatok lebih tinggi Rp 500 - Rp 1.000  per kilogram.

"Kalau dari kami, harga jual beras memang mengalami peningkatan. Ada kenaikan dalam satu minggu terakhir. Di tingkat pengecer pun otomatis mengalami hal yang sama," tuturnya. 

Parsi menyebut, lonjakan harga beras ini dimungkinkan karena faktor kelangkaan stok. Sehingga mendongkrak harga jual beras sampai ke tangan konsumen.

"Biasanya saya bisa nyetok lebih dari 5 ton beras, sekarang gak bisa. Pembelinya pun semakin menurun, karena harganya sekarang mahal," ujar dia.

Pedagang lainnya, Fauzan menegaskan, harga jual tertinggi beras jenis premium mencapai Rp 14.000 per kilogram.

Kata dia, kenaikan harga beras ini berdampak pada penurunan daya minat konsumen. Dari biasanya bisa menjual Rp 3 ton dalam sehari, kini tertahan di angka Rp 2 ton. 

Fauzan menyebut, faktor yang mendongkrak harga beras adalah sulitnya pasokan beras dari tingkat petani karena gagal panen di beberapa wilayah. Sehingga konsumen akan kesulitan mendapatkan beras kualitas bagus dengan harga yang murah.

"Kalau harga normalnya, seharusnya di bawah Rp 10.000 per kilogram. Sekarang sudah di atas Rp 11.000 per kilogram," katanya. 

Dia berharap, pemerintah bisa turun tangan menangani permasalahan beras, supaya tidak semakin menyusahkan masyarakat. (Sam)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved