Berita Jateng
Terlibat Tawuran di Mugas, Siswa SMKN 3 Dan SMKN 4 Semarang Diciduk Polisi
Sejumlah siswa SMKN 4 dan SMKN 3 Semarang diamankan polisi setelah terlibat tawuran di Jalan Mugas Dalam Kota Semarang.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sejumlah siswa SMKN 4 dan SMKN 3 Semarang diamankan polisi setelah terlibat tawuran di Jalan Mugas Dalam Kota Semarang.
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat segerombolan siswa SMKN 3 Semarang mencegat dan menyerang sejumlah siswa SMKN 4 Semarang di Jalan Mugas Dalam, RT 6/RW 4 Kelurahan Mugasari, pada Kamis (26/1) sekira pukul 16:30 WIB.
Setelah penyerangan tersebut, sejumlah pelajar yang terlibat diamankan oleh warga, dan kemudian diserahkan ke pihak yang berwajib.
"Itu kemarin sudah diproses, diamankan oleh Polrestabes Semarang," ujar Kapolsek Semarang Selatan, Kompol Indra Jaya Syafputra kepada TribunMuria.com, Jumat (27/1).
Baca juga: Jelang Laga dengan Persib Bandung, PSIS Semarang Siap Redam Langkah David da Silva
Indra mengaku belum mengetahui motif kedua pelajar tersebut melakukan tawuran.
"Motifnya sampai saat ini kita belum bisa dalami karena kan diamankan langsung sama pihak Polres. Cuman biasanya itu kan sebagian (pelajar) hanya ikut-ikut saja, tanpa ada motif yang jelas," bebernya.
Agar insiden tawuran ini, tidak terjadi secara berkelanjutan atau aksi saling serang.
Indra, kemudian memberikan edukasi terhadap pelajar di dua SMK Negri tersebut, hal itu, menurutnya, sebagai langkah antisipasi.
"Yang kita lakukan dari kemarin sampai hari ini itu antisipasi, tadi pagi kita sudah edukasi anak-anak itu," jelasnya.
Indra juga mengaku tak henti memberikan edukasi kepada para pelajar di wilayahnya yang acapkali melakukan tawuran.
"Kemudian kita meminta bantuan peran serta dari sekolah, mungkin sering terjadi (tawuran) itu (karena apa ?) apakah memang kurang tegasnya dari pihak sekolah, atau mungkin kenapa? Makanya kita minta peran serta dari sekolah dan juga pengawasan dari orang tua," ungkapnya.
Selain itu, Indra juga meminta kepada masyarakat turut berperan dalam rangka menjaga keamanan setempat, kata dia, bila ada kerumunan yang mencurigakan segera melapor atau membubarkan.
"Dan yang terakhir peran serta masyarakat, karena melihat TKP kemarin itu, kayaknya tidak di jalan-jalan protokol atau jalan utama, karena mungkin (pelaku tawuran) tahu Polisi suka patroli, nah ini mungkin agak masuk ke pemukiman," jelasnya.
"Tentunya kita mengharapkan peran serta masyarakat kalau ada kerumunan kerumunan, mungkin bisa dilaporkan atau juga mungkin dengan perangkat diwilayahnya itu untuk membubarkan," sambungnya.
"Jadi itu kita imbau turut serta peran dari sekolah, orang tua dan masyarakat," imbuhnya.
Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.