Berita Jateng

Upacara Adat Mondosiyo di Tawangmangu Karanganyar, Warga Saling Berebut Ayam Nazar

warga menyaksikan upacara adat mondosiyo atau yang lebih dikenal dengan abur ayam di Pendopo lingkungan Pancot Kelurahan Kalisoro, Karanganyar.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Moch Anhar
DOKUMENTASI
Warga berebut ayam nazar saat upacara adat mondosiyo di Pancot, Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (24/1/2023) sore. 

TRIBUNMURIA.COM, KARANGANYAR - Ratusan warga menyaksikan upacara adat mondosiyo atau yang lebih dikenal dengan abur ayam di Pendopo lingkungan Pancot Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (24/1/2023) sore.

Dari pantauan di lokasi, terlihat warga tumpah ruah di jalanan kampung saat berlangsungnya upacara adat.

Kesenian reog ponorogo mengawali upacara adat yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda tingkat nasional dari wilayah Kabupaten Karanganyar tersebut.

Korling Pancot Lor, Teguh Cahyono menyampaikan, upacara adat mondosiyo digelar secara turun temurun oleh warga sekitar sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Baca juga: Kisah ODGJ Asal Mijen Semarang, Telah Hamil Delapan Kali dengan Pasangan yang Tak Jelas

"Selain wujud rasa syukur juga memperingati hari lahir Dusun Pancot," katanya kepada Tribunjateng.com di sela acara.

Dia menuturkan, upacara adat mondosiyo digelar bertepatan dengan wuku mondosiyo. Dalam satu tahun, lanjutnya, upacara adat bisa digelar sebanyak dua kali. Ada beberapa serangkaian acara dalam upacara mondosiyo.

"Ada kesenian reog, doa bersama, siram banyu badeg dan rebutan ayam di pendopo," ucapnya.

Prosesi rebutan ayam yang dilepas di atas pendopo menjadi penutup serangkaian upacara adat. Ayam tersebut merupakan pemberian dari warga sekitar yang sebelumnya telah berjanji atau nazar.

Biasanya warga akan memberikan ayam hidup bertepatan dengan upacara adat ketika permintaan atau harapannya telah terkabul.

Sorak sorai warga pecah ketika ayam tersebut dilepas di atas pendopo.

Warga kemudian bergelantungan untuk saling berebut ayam.

Baca juga: Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Kudus Capai 38 Ribu Orang, Daftar Tahun Ini Masa Tunggu 35 Tahun

Warga, Suminem (58) memberikan 2 ekor ayam bertepatan dengan upacara mondosiyo. Dia baru pertama kali menyerahkan ayam dalam upacara adat.

"Dulu pernah jatuh, tangan patah. Kalau sembuh nazar bawa ayam saat mondosiyo," terangnya. (Ais).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved