Berita Jateng
Kisah Kucing Kampung di Kota Semarang yang Bikin Djateng Geger, Dipicu Hama Tikus pada 1963
Djateng geger, gara-gara banjak kutjing hilang. Di Pasar Djohar harganja antara Rp 200 - Rp 300.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Muhammad Olies
Di mana kucing-kucing yang dijual saat itu kebanyakan kucing kampung.
Lantaran harganya tinggi, beberapa rekannya Shoman juga ikut mencari kucing ketika itu.
"Kalau cari ya di pemukiman, ambil lalu dibawa ke Johar untuk dijual. Harganya bisa Rp 100 sampai Rp 150 per ekor. Kalau pedagang jualnya lebih dari itu," tuturnya.
Tak hanya Shoman, banyaknya penjual kucing juga diakui oleh Siti (75) warga Kampung Melayu Kota Semarang.
Saat usianya belasan, Siti membantu ibunya berdagang di Pasar Johar.
Ketika itu, ia menyaksikan banyak pedagang dadakan menjual kucing yang dimasukkan ke dalam kandang dari bambu.
"Yang beli rata-rata dari luar daerah, ada yang dari Demak sampai Kendal. Seingat saya, kucing itu untuk mengusir tikus di sawah," katanya.
Siti menjelaskan, para pedagang kucing tak begitu lama berdagang di Pasar Johar.
Mereka hanya bertahan beberapa bulan di pasar terbesar di Kota Semarang saat itu.
Mereka berangsur-angsur meninggalkan pasar saat pembeli kucing mulai sepi.
"Sekitar Desember 1963 sudah jarang yang menjual kucing, bahkan ada yang melepasnya di Pasar Johar karena tidak ada pembeli," tambahnya.
Harga kucing di Pasar Johar kala itu melebihi harga beras berkualitas baik.
Pasalnya, harga beras di Pasar Johar pada 1963 Rp 70 perkilogram.
Bahkan, harga kucing melebihi harga daging sapi yang hanya Rp 280 perkilogramnya.
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Polda Jateng Segel Pabrik Pengemasan MinyaKita di Karanganyar: Isi Kurang dari Volume Seharusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.