Berita Blora
Ikut Wisuda Umku di Atas Kursi Roda, Nuryanti: Saya Dedikasikan untuk Semangat Anak Saya
Satu di antara 806 wisudawan Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku), Naryanti Suhaningrum diwisuda di atas kursi roda.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Prosesi wisuda ke-26 Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku) diwarnai momen mengharukan.
Satu di antara 806 wisudawan, Naryanti Suhaningrum diwisuda di atas kursi roda.
Bahkan, rektor Umku Dr Ns Rusnoto turun panggung untuk bisa menjangkau Naryanti. Isak tangis pun pecah disaksikan seribuan wisudawan dan orangtua.
Di balik momen haru itu, ada kisah semangat juang tinggi dari Nuryanti dalam menggapai gelar sarjana strata 1 (S1) Farmasi.
Nuryanti merupakan mahasiswi dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Dia adalah salah satu mahasiswi dengan usia lanjut. Saat diwisuda, Nuryanti berusia lebih dari 45 tahun.
Dia sudah memiliki anak yang menjadi pemantik semangat juang menggapai gelar sarjana. Meskipun dengan kondisi kesehatan yang tidak stabil.
Kepada Tribunjateng.com, Nuryanti bercerita, sakit yang dideritanya terjadi pada 2021 lalu, hingga akhirnya terpaksa duduk di atas kursi roda.
Tekat kuat kuliahnya tak pernah padam meski tak sesehat dahulu.
Dia memanfaatkan metode kuliah online dampak pandemi Covid-19 sebagai batu loncatan. Hingga akhirnya bisa diwisuda dan menyandang gelar sarjana S1 Farmasi di awal 2023 ini.
"Tujuan saya mencapai titik ini, untuk memotivasi anak-anak agar bisa lulus sebagai sarjana dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dari yang saya jalani," terangnya, Rabu (18/1/2023).
Keterbatasan gerak tak menyusutkan hatinya untuk bisa hadir dalam prosesi wisuda di Kabupaten Kudus.
Nuryanti datang ditemani suami dan anaknya sehari sebelum prosesi wisuda dilaksanakan. Mereka sempat menginap di Kota Kretek agar mempunyai waktu yang cukup untuk istirahat sebelum diwisuda.
Dia datang menggunakan kursi roda ke gedung Crystal Building Umku, di mana tempat berlangsungnya wisuda.
Dari gedung itu, Nuryanti membawa pulang gelar S1-nya ke kampung halaman.
Dia bahkan tak bisa melanjutkan prosesi wisuda hingga selesai karena kondisi kesehatan yang semakin memburuk.
Nuryanti meninggalkan Umku kembali ke Ngawi sesaat setelah dia diwisuda.
Beberapa dosen turut serta menghantarkan Nuryanti agar bisa kembali dan bisa beristirahat dengan segera.
Dosen Farmasi Umku, Sitta Hasanatin Sholihah menambahkan, apa yang sudah diperjuangkan Nuryanti membutuhkan treatment besar dalam dirinya. Sehingga berhasil menemukan semangat juang untuk meraih apa yang sudah dicita-citakan.
"Saya sendiri pernah mengalami hal serupa dengan Nuryanti dari sisi kesehatan. Memang butuh perjuangan lebih untuk bisa bertahan dan meraih yang diimpikan," tuturnya.
Sitta mengaku terharu dengan cerita perjuangan Nuryanti. Apalagi, dia mendengar langsung cerita itu dari Nuryanti sesaat sebelum meninggalkan Umku.
"Dari ceritanya, menandakan bahwa dia bersyukur bisa meraih apa yang ingin dia gapai," ucapnya.
Selaku tenaga pendidik, Sitta berharap, kisah perjuangan Nuryanti dapat memotivasi para generasi muda, agar lebih giat dalam menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Berusaha lebih keras dengan mengoptimalkan kemampuan dan kondisi yang ada.
"Misal bagi yang terkendala soal kesehatan maupun ekonomi, semua tetap harus diperjuangkan. Karena cita-cita butuh perjuangan dan usaha keras untuk bisa diraih," ucapnya. (Sam)
Warga Blora Tunggak Pajak Kendaraan hingga Rp40 Miliar, Bupati Arief Rohman Instruksikan Ini |
![]() |
---|
Bayi Laki-laki di Semak Pinggir Hutan Jati Semanggi Bisa Diadopsi? Begini Jawaban Dinsos P3A Blora |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bayi Laki-laki Ditemukan di Semak Pinggir Hutan Jati Blora, Ari-ari Masih Lengkap |
![]() |
---|
Blora Masuk 8 Besar Produsen Padi Nasional, Ini Strategi Bupati Arief untuk Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Kecelakaan Kerja RS PKU Muhammadiyah Blora Sebulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.