Berita Jateng

Maket Perahu Naga Laris Manis, Jadi Buah Tangan Khas Batang di Kegiatan Lomba Dayung Tradisional

Perlombaan lomba dayung tradisional  menggunakan perahu naga menjadi salah satu tradisi di Kabupaten Batang yang digelar pada bulan Syawal.

Penulis: Dina Indriani | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/DINA INDRIANI
Eko Sulistiyo (36), warga Dukuh Sulur, Kabupaten Batang, saat membuat miniatur perahu naga di rumahnya yang juga sebagai tempat produksi, Minggu (15/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM,BATANG - Perlombaan lomba dayung tradisional menggunakan perahu naga menjadi salah satu tradisi di Kabupaten Batang yang digelar pada bulan Syawal.

Kegiatan tahunan itu pun selalu menjadi daya tarik wisatawan bahkan dari luar daerah Batang.

Peluang itulah yang ditangkap warga Dukuh Sulur Eko Sulistiyo (36), ia pun mencoba membuat miniatur perahu naga sebagai buah tangan saat lomba dayung tradisional digelar.

Dari ide iseng itu, Eko pun tidak menyangka bahwa perahu naga buatannya ternyata cukup laris.

Baca juga: Wisata Budaya Kampung Melayu, Kawasan Pemukiman Tua di Tepi Kali Semarang

“Awalnya dari mencoba membuat sendiri, meskipun belum bagus saat itu. Tapi memberanikan diri, miniatur perahu naga yang saya buat dikomersilkan dengan diunggah ke media sosial. Ternyata respons bagus dan laku keras,” tuturnya.

Eko yang bekerja sebagai nelayan itu memang hanya membuat saat memang ada pesanan dan mendekati kegiatan tradisi lomba tradisional.

"Sekarang buatnya kalau pas ada pesanan, karena saya juga bekerja, paling buat pas mendekati kegitan lomba dayung, tahun lalu pada kegiatan itu berhasil terjual kurang lebih 100 unit miniatur perahu naga," imbuhnya.

Satu unit perahu buatan Eko ini dihargai mulai Rp 70 Ribu untuk ukuran kecil, Rp 100 Ribu ukuran lebih besar, dan Rp 250 Ribu perahu naga yang menggunakan mesin.

Baca juga: Tinggalkan Tembakau, Ulwan Hakim Asal Kudus Ciptakan Rokok Aromatik Berbahan Baku Daun Talas

Dalam proses membuat perahu naga ini, Eko memakai bahan utama kayu triplek untuk badan perahu, sementara untuk kepala naga dan ekornya menggunakan spin.

Untuk mempercantik, miniatur perahu naga itu pun dicat dan ditempel berbagai stiker tim pertandingan agar mirip dengan aslinya.

Dalam sehari, Eko mampu membuat empat unit perahu naga dalam sehari.

"Peminat miniatur perahu naga ini kebanyakan anak-anak yang menonton tradisi lomba dayung tradisional dan beberapa pecinta perahu naga," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved