PSSI Hentikan Liga 2
Liga 2 Berhenti, Gaji Pemain Nunggak, Striker Persipa Pati Kini Jualan Mebel
Baru sejenak menikmati euforia promosi ke kasta kompetisi lebih tinggi, pendukung Persipa Pati harus menerima kenyataan pahi.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, PATI – Baru sejenak menikmati euforia promosi ke kasta kompetisi lebih tinggi, pendukung Persipa Pati harus menerima kenyataan pahit bahwa gelaran Liga 2 musim 2022/2023 harus dihentikan sebelum tuntas.
Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 12 Januari 2023 lalu memutuskan bahwa Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 tidak bisa dilanjutkan.
Semua mimpi buruk ini dipicu tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
CEO Persipa Pati Joni Kurnianto menghormati keputusan dihentikannya Liga 2 musim ini.
Baca juga: Perajin Batik Semarang Pamer Karya Masterpiece di Kota Lama, Ada Ratusan Helai Kain Bermotif Cantik
Dia menghormati keputusan PSSI sekalipun sebetulnya pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk lanjut berkompetisi pasca tragedi Kanjuruhan.
Di antaranya yaitu menyelesaikan risk assessment dari Tim Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri terhadap Stadion Joyokusumo Pati.
Hasil penilaian cukup memuaskan. Stadion Joyokusumo yang menjadi kandang Laskar Saridin dinilai layak menggelar pertandingan dengan penonton.
"Hasil risk assessment stadion kita mendapatkan nilai 68,64. Termasuk tinggi di Jawa Tengah. Ini hal yang tidak mudah. Kami persiapkan secara serius," kata Joni saat ditemui di Kantor DPC Partai Demokrat Pati, Jumat (13/1/2023).
Pascatragedi Kanjuruhan, para pemain Persipa Pati juga masih rutin berlatih bersama. Bahkan sempat melakukan pertandingan uji coba melawan Persis Solo pada akhir Oktober 2022.
Namun, latihan bersama hanya dilakukan hingga November 2022. Oleh sebab belum jelasnya kelanjutan kompetisi, para pemain dipulangkan.
"Tapi gaji pemain masih kami bayar meskipun ada beberapa tunggakan. Gaji juga ada penyesuaian karena pemain tidak bertanding. Itu hal biasa, butuh saling pengertian antara klub dan pemain," kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua I DPRD Pati dan Ketua DPC Partai Demokrat Pati ini.
Bagaimanapun, lanjut Joni, pihaknya memaklumi dan menghormati keputusan pemberhentian kompetisi.
Lagipula, masih ada kabar gembira. PSSI mengabulkan usulan untuk membentuk operator tersendiri bagi Liga 2 yang terpisah dari operator kompetisi Liga 1.
Joni berharap keberadaan operator liga secara terpisah nantinya benar-benar bisa terwujud.
“Belajar dari tragedi Kanjuruhan, memang sangat perlu untuk membikin operator liga tersendiri. Sehingga ketika ada masalah (di salah satu liga), yang lain tidak terdampak. Saat ini usulan pembentukan operator sudah disetujui. Tinggal nanti secara resmi diputuskan dalam forum kongres biasa 15 Januari di Jakarta. Dengan adanya operator terpisah ini klub liga 2 juga secara otomatis tidak dianak tirikan seperti sekarang,” jelas dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.